BANDUNG—Setelah melakukan blusukan ke berbagai daerah di Jabar, kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melihat potensi yang luar biasa dari anak muda di daerah. Hanya potensi itu belum digarap maksimal ketika tidak ada wadah untuk mengembangkan kreativitas itu.
“Di Bandung saya buat Bandung Creative Hub (BCH), sebuah tempat untuk bertemunya ide dan gagasan kreativitas milenial,” ujarnya melalui keterangan persnya, Kamis (22/3).
Ia menjelaskan, Bandung Creative Hub (BCH) adalah sebuah bangunan unik bercat warna warni cerah ini menjadi wadah baru bagi kaum millenial yang dibangun di pusat kota Kembang.
Gedung lima lantai ini dibagi dalam ruang-ruang kreativitas, antara lain, ruang-ruang kelas, perpustakaan, cafe, toko desain, galeri, bioskop, studio rekaman dan lain sebagainya.
Workshopnya anak muda Paris Van Java ini dilengkapi dengan berbagai peralatan yang mendukung kreativitas anak muda, fotografi, animasi, game, desain, dan musik. Kafenya, tempat nongkrong keren di gedung itu dibuat nyaman dan familiar dengan gaya kekinian.
Setelah diresmikan Ridwan Kamil pada 28 Desember 2017 lalu, tempat ini menjadi lokasi pavorit anak muda kota Bandung untuk kongko, membuat acara diskusi, hingga pameran. Di tempat ini, segala ide, gagasan, dan program anak muda kota Bandung ditumpahkan.
“Kalau takdir Allah SWT datang, saya menjadi pemimpin di Jabar, maka gagasan dan program membangun pusat kreatif anak muda ini akan diterapkan di seluruh kota kabupaten di Jawa Barat,” pungkasnya.
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah Data Pemilih Tetap (DPT) terbesar se-Indonesia. Data Komisi Pemilihan Umum (KPU), dari 32,5 juta pemilih, 40 persen diantaranya adalah pemilih millenial.
Besarnya jumlah pemilih millenial itu harus diperjuangkan dengan membuat ruang- ruang kreativitas bagi anak muda. Di tempat itu, mereka bisa tukar pikiran, menjual gagasan, bikin karya kreatif, co-working, dan sebagainya.
“Rumusnya sudah dipakai di Bandung. Pokoknya anak muda mah tong nganggur, energi mereka masih kuat arahkan ke kegiatan inovatif dan kolaboratif yang dapat membangun ekonomi kreatif,” ujarnya. []