“LELAAAH… Ya Allah… kapan istirahatnya?”
Kata-kata itulah yang biasanya terucap ketika seseorang merasa jenuh, penat dan lelah.
Namanya hidup, siapa sih yang nggak lelah? Semuanya pasti lelah. Ketika sekolah, lelah belajar. Lulus sekolah, lelah bekerja. Setelah nikah, suami lelah mencari nafkah. Istri pun lelah mengurus anak dan kerjaan rumah. Segala aktivitas dan amanah, semuanya memang membuat lelah.
Bahkan tak hanya raga. Jiwa pun lelah. Melewati masalah demi masalah. Harta, tahta, keluarga, lingkungan dan karakter orang. Sekali pun berjaya, suatu hari ada masa ketika lelah itu memuncak.
BACA JUGA: Shalat, Mengistirahatkan Diri ala Orang Beriman
Terkadang, raga terasa ambruk. Jiwa suntuk. Hati remuk. Sabar seakan lenyap. Syukur seolah sirna. Gejolak memuncak ingin melawan dan melampiaskan.
Di sinilah kadang syetan menggoda. Jika iman tak bicara, maka nafsu yang membara. Jiwa tak terkendali, emosi membakar diri. Astaghfirullah.. ampuni kami Ya Allah..
Beruntunglah jika dalam relung hati ada Iman. Benteng penjaga dari keterpurukan. Penuntun jiwa agar tenang. Petunjuk hati agar lapang. Hingga tiap hembusan nafas dan kedipan mata melegakan gundah gulana yang dirasa.
Jika hati mulai merasa lelah. Ingatkan diri kembali.
Bisa jadi, inilah jalan yang Allah beri tuk meraih kenikmatan nan abadi.
Lakukan semampu diri.
Mohonlah pertolongan illahi. Kuatkan agar terus melaju tanpa ragu.
Nasihat indah dari Imam Syafi’i:
“Ketika engkau sudah berada di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah.
Jika sulit bagimu, maka berlari kecillah.
Jika kamu lelah, berjalanlah. Jika itu pun tidak mampu, merangkaklah.
Namun, jangan pernah berbalik arah atau berhenti.”
Jangan lelah lantas menyerah.
Percayalah, karena sebaik-baik tempat untuk istirahat hanyalah di Surga.
Ketika Imam Ahmad bin Hambal ditanya,
“Kapan seorang itu berhenti dan beristirahat?”
BACA JUGA: Istirahatkanlah Hatimu Sekadarnya, karena …
Imam Ahmad bin Hambal menjawab,
“Jika kita telah menginjakkan kaki di Surga, maka di sanalah kita akan beristirahat.”
Jika lelah kita adalah dunia.
Maka yang membuat tetap semangat itu akhirat.
Semoga lelah kita Lillah. InsyaAllah membawa berkah. Aamiin. []
SUMBER: ISLAM ADALAH SUNNAH