AZAN merupakan panggilan serta pertanda telah masuknya waktu shalat. Shalat merupakan ibadah umat Islam yang paling utama. Bahkan shalat merupakan tiangnya agama Islam.
Allah Subhanahu wa ta’ala, memberikan perintah shalat langsung kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam peristiwa isra mi’raj. Dan perintah ini langsung tidak melalui malaikat Jibril seperti wahyu-wahyu yang lainnya.
BACA JUGA: Orang yang Azan Wajib Iqamah?
Allah Subhanahu wa ta’ala, memerintahkan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Namun, untuk mengetahui masuknya waktu shalat Perlu pengingat dan pengingat itu adalah Azan berupa seruan untuk segera melaksanakan shalat.
Selepas Rasulullah tiba di Madinah, beliau memerintahkan kaum Muslim untuk mendirikan sebuah masjid, yang kini dikenal sebagai Masjid Nabawi. Masjid tersebut, selain sebagai tempat shalat, juga menjadi tempat pertemuan kaum Muslim. Semula, ketika akan melaksanakan shalat lima waktu, kaum Muslim belum mengenal Azan. Mereka melaksanakan shalat dengan menggunakan hitungan waktu, tanpa azan.
Karena itu, menjelang saat shalat-shalat wajib akan dilaksanakan, mereka segera berkumpul tanpa ada isyarat apa pun dan tiada seorang pun di antara mereka yang menyerukan.
panggilan shalat Tak aneh jika banyak di antara mereka yang acap terlambat datang. Pada suatu hari, selepas melaksanakan shalat, kaum Muslim pun memperbincangkan hal tersebut Salah seorang di antara mereka pun mengajukan usul, “Gunakanlah lonceng seperti kaum Nasrani.”
Usul tersebut kurang berkenan di hati mereka. Mereka tentu tidak ingin meniru tata cara kaum Nasrani dalam me-laksanakan peribadahan mereka. “Bagaimana jika kita tiup trompet seperti yang biasa dilakukan tetangga-tetangga kita yang memeluk agama Yahudi?” kata seseorang di antara mereka.
Lagi-lagi usul tersebut kurang berkenan di hati mereka. Mereka juga tidak ingin meniru tata cara orang-orang Yahudi dalam melaksanakan peribadahan mereka. Melihat hal yang demikian, Umar ibn Al-Khaththab pun berpaling kepada Rasulullah Saw. dan berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, mengapa tidak engkau perintahkan seseorang menyerukan panggilan shalat?” Mendengar ucapan sahabatnya yang terkenal tegas tersebut, Rasulullah tersenyum. Beberapa saat kemudian, beliau menoleh ke arah Bilal ibn Rabbah. Sahabat Nabi yang pertama kali masuk Islam dari kalangan sahaya ini terkenal memiliki suara merdu nan syandu. Sebelumnya Rasulullah telah mengajari Bilal kalimat-kalimat azan.
BACA JUGA: Ketika Rasulullah Ajarkan Anak Azan dan Shalat
Dan, Rasulullah pun berkata, ‘Bilal, berdirilah engkau! Lantunkanlah azan!”
Sejak itulah, seruan azan dikumandangkan. Orang-orang yang hendak shalat pun berkumpul, membuat barisan, dan shalat secara berjamaah. Nama Bilal juga dikenang sebagai muazin pertama yang mengharumkan seruan azan.[]
Sumber: Pesona Ibadah Nabi/ Penulis: Ahmad Rofi’ Usmani/ Penerbit: Mizan/ September, 2015