ZAKAT fitrah adalah zakat wajib yang dikeluarkan oleh setiap Muslim menjelang Hari Raya Idulfitri sebagai bentuk penyucian diri dan kepedulian terhadap fakir miskin. Zakat ini biasanya berupa makanan pokok seperti beras, gandum, atau dalam bentuk uang yang senilai dengan makanan pokok tersebut.
Hukum Zakat Fitrah
Zakat fitrah hukumnya wajib bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, tua atau muda, kaya atau miskin (asalkan memiliki kelebihan rezeki untuk sehari). Kewajiban ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad ï·º:
“Rasulullah ï·º mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna serta sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
BACA JUGA:Â Berapa Jumlah Zakat Fitrah di Ramadhan 2025 Ini?
Besaran Zakat Fitrah
Zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah satu sha’ (sekitar 2,5 – 3 kg) makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah tersebut, seperti:
Beras
Gandum
Kurma
Sagu
Jika ingin menggantinya dengan uang, jumlahnya harus setara dengan harga makanan pokok tersebut di pasaran.
Penerima Zakat Fitrah
Zakat fitrah dibagikan kepada delapan golongan yang disebut asnaf dalam Surah At-Taubah ayat 60, tetapi lebih diutamakan untuk fakir dan miskin.
Manfaat Zakat Fitrah
Menyucikan diri dari dosa-dosa kecil selama Ramadan.
Menyempurnakan ibadah puasa agar diterima oleh Allah SWT.
Membantu fakir miskin agar bisa merayakan Idulfitri dengan layak.
Menumbuhkan rasa kepedulian sosial dalam masyarakat.
BACA JUGA:Â Â Hukum Membayar Zakat Fitrah dengan Sayuran
Kapan Waktu Pembayaran Zakat Fitrah?
Zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang membawa keberkahan bagi individu dan masyarakat. Maka dari itu, setiap Muslim yang mampu hendaknya menunaikannya tepat waktu sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum shalat Idulfitri. Waktu pembayaran zakat fitrah terbagi dalam beberapa ketentuan:
Waktu Wajib – Saat matahari terbenam pada akhir Ramadan (malam takbiran).
Waktu Sunnah – Sejak awal Ramadan hingga sebelum salat Idulfitri.
Waktu Makruh – Setelah salat Idulfitri tetapi masih di hari raya.
Waktu Haram – Setelah hari raya Idulfitri berlalu. []