BANDUNG–Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Anton Charliyan menyebut ulama memiliki kekuatan tersendiri dalam mencegah aksi terorisme.
“Ulama ini diharapkan menyampaikan Islam yang rahmatan lil alamin, agama yang damai bukan kekerasan,” kata Anton saat menggelar pertemuan dengan para ulama se-Priangan Timur di Tasikmalaya, Jumat (14/7/2017).
Anton juga mengatakan, kepolisian dan para ulama bisa secara kooperatif mencegah tindakan terorisme yang jelas bertentangan dengan Pancasila.
Peran ulama sebagai pemersatu bangsa, Anton berharap, bisa meningkatkan pengajaran tentang Islam yang membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia.
“Polri kalau antisipasi dari segi fisik bisa, tapi kalau dari keyakinan itu peran ulama perlu juga,” ungkapnya.
Selain ulama, Anton meminta seluruh elemen masyarakat dapat membantu dalam pencegahan aksi dan perkembangan paham terorisme.
“Kepolisian ini mesti bersinergi dengan semua elemen dalam pemberantasan terorisme, termasuk dengan ulama,” jelasnya.
Pasalnya, Anton membeberkan, saat ini perektrutan anggota paham radikal itu telah masuk ke Jawa Barat. Upaya memerangi terorisme harus terus dilakukan bersama-sama.
“Upaya pencegahannya, perlu adakan ketahanan individu dan kelompok diawali dari ulama,” tukasnya.
Sebelumnya ledakan bom panci terjadi di Buah Batu, Kota Bandung, Sabtu (8/7/2017) memunculkan terduga pelakunya warga Jawa Barat dari Kabupaten Garut. Kemudian yang diduga terlibat warga Kabupaten Tasikmalaya, dan Bandung. []
Sumber: Republika