Oleh: Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I.
وَغَايَتُهَا الزَّوَالُ فَإِمَّا أَنْ تَزُوْلَ عَنْهَا وَإِمَّا أَنْ تَزُوْلَ عَنْكَ
“Kesudahan dari dunia itu hilang. Bisa jadi anda tinggalkan nikmat dunia. Bisa jadi nikmat dunia meninggalkan Anda.” (Tafsir al-Qur’an al-Karim Surat Ali Imran 1/90, penjelasan untuk ayat 14)
Demikian dua karakter dunia:
Kita yang meninggalkan dunia.
ATAU
Dunia yang meninggalkan kita.
BACA JUGA: Membangun Surga di Dunia
Dunia dalam hal ini semua yang menyenangkan dalam kehidupan dunia. Hal itu bisa berupa harta, kendaraan, rumah, isteri, suami, anak, wajah rupawan, pekerjaan, pangkat, jabatan, popularitas, jumlah like status, gelar akademik, nilai IPK, followers instagram, subscriber channel YouTube dan lain lain.
Semua punya dua karakter di atas.
Boleh jadi semua kesenangan dan kebanggaan di atas kita tinggalkan karena ajal telah tiba.
Atau hal-hal itu yang duluan meninggalkan kita.
BACA JUGA: Hati-Hati, Ragu terhadap Rezeki
Kendaraan rusak tidak bisa diperbaiki atau dicuri orang.
Wajah rupawan hilang dimakan usia.
Popularitas surut dengan datangnya pemain baru. Jabatan lenyap karena pensiun dan lain lain.
Jika kita sadar betul dengan karakter dunia kita akan mudah qana’ah dengan karunia Allah tidak akan rakus dan tamak untuk mendapatkannya dan tidak akan terlalu bersusah payah untuk meraih dunia yang fana sampai lupa tujuan utama, beribadah kepada Allah. []
SUMBER: PENGUSAHA MUSLIM