Oleh: Ernydar Irfan
TERPAKU menatap perdebatan soal aqidah di jejaring sosial. Mereka saling memerangi tidak lagi layaknya saudara seiman. Mereka saling mencaci, memaki, tanpa ingat lagi apa misi besar yang Allah berikan padanya selama singgah di dunia.
Sudahkah kita mentadaburi kalimat-kalimat Allah,
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki,” (Al Qashash [28] : 56).
Seberapa keras pun sekeliling kita meneriakan yang HAQ, Allah lah yang akan memilih siapakah yang akan diberinya hidayah, diberinya Iman Islam, diberinya hati dan pikiran yang diterangi Alqur’an. Banyak orang “pintar” mampu bicara dalil, bicara hadits, memperdebatkan hukum islam, tapi tidak banyak dari mereka yang mampu mekakukannya dengan dzikir. Iman tidak akan bisa disampaikan dengan keculasan dan lidah-lidah setan.
Islam, Rahmatan Lil Alamin, tapi banyak yang mengaku dirinya islam tapi tidak melakukan misinya untuk menebar rahmat bagi semesta alam.
Firman Allah dalam Surat al-Anbiya ayat 107 yang bunyinya,
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Itu bukti nyata bahwa Islam dengan jelas melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah.
Lalu apa yang kita banggakan dengan ilmu yang kita miliki? Perdebatan yang melahirkan kebencian, ucapan yang menetaskan permusuhan?
Untuk sebuah pengakuan bahwa : “Inilah AKU dengan pengetahuan dan keyakinanku dan AKU MAHA benar dengan segala pendapatku ”
Bukankah kebanyakan orang berlaku seperti itu?
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah menyesatkannya berdasarkan ilmu yang dimilikinya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. 45 Al-Jatsiyah Ayat 23)
Astaghfirullahaladzim…..
Semoga kita terpilih menjadi orang yang mendapatkan hidayah dan tidak dibiarkan tersesat setelah mendapat petunjuk. []