SAUDARAKU,
Aku akan memulai tulisan ini dengan sebuah hadits yang Rasulullah SAW sabdakan di saat haji wada. Untuk mengingatkan kembali engkau dan diriku sendiri tentang arti kehormatan seorang muslim.
“Sesungguhnya harta, darah, dan kehormatan kalian adalah haram (dinodai kemuliaannya) di antara kalian sebagaimana haram (kemuliaan) hari ini, di bulan ini, di negeri ini,” (HR. Muslim).
Saudaraku, aku pasti, kita tentunya tidaklah termasuk golongan orang yang mampu menumpahkan darah kaum muslimin, tapi bagaimana dengan kehirmatannya?
Kehormatan yang harus kita jaga, tidak hanya di depannya, tapi juga di belakangnya. Bahkan di hadapan orang-orang yang membencinya.
Saudaraku, dia, mereka, aku—kami ini hanyalah orang-orang yang mencoba meretas salah satu jalan kebaikan. Dengan sebuah impian besar, semoga kebaikan ini bisa memberi sumbangan, walaupun kecil, untuk kemuliaan dien ini.
Tidak saudaraku, tidak ada perasaan besar dalam diri kami, karena kami sadar sepenuhnya bahwa kebesaran itu hak Allah semata.
Maka saudaraku, jika engkau melihat yang dia atau mereka lakukan ini sebagai kebaikan juga, doakanlah untuk istiqomah. Jika engkau tidak berada bersama di dalamnya, di sana, bukan di tempatmu, maka janganlah engkau merendahkannya. Dan jika engkau tidak menyetujuinya maka janganlah engkau menghiring orang lain untuk menjauhinya apalagi membencinya.
Karena sungguh saudaraku, bukankah ia, mereka, aku—kami ini tidak dalam kemaksiatan terhadap Rabb kita?
Saudaraku, dalam pikir yang dangkal, jalan kebaikan itu bukanlah hakmu atau sekelompok orang semata. Tapi ia adalah hak seluruh kaum muslimin.
Saudaraku, akupun meyakini jika engkaupun sedang meretas jalan kebaikan, maka marilah kita saling mendoakan. Marilah kita bermujahadah dengan pos kita masing-masing, dan biarkan Allah dan rasulNya yang menilai.
Semoga Allah senantiasa menjaga lisan kita dari memburukkan saudara kita. Karena ia, mereka, aku—kami ini adalah saudara muslimmu, sabagaimana engkau adalah saudara muslim kami, yang haram bagi kami untuk menodai kehormatanmu, yang kami jaga sebaik mungkin sebagaimana kami menjaga kehormatan kami. []