DALAM sebuah ceramah seorang Ustadzah membagikan ilmunya. Ustadzah berbicara di hadapan ibu-ibu majlis ta’lim. “Dari pada suami ibu-ibu terjerumus ke dalam dosa, lebih baik ijinkan mereka untuk menikah lagi. Mungkin ini berat, tetapi pahala yang akan ibu dapatkan atas kerelaan ini sangatlah besar.”
Salah satu ibu-ibu jamaah mengacungkan jari ingin bertanya.
“Silahkan Ibu,” kata Ustadzah.
“Terima kasih, Ustadzah,” ibu itu memulai bicara.
“Hari ini hati saya jadi sangat senang sekali dan mulai tenang setelah mendengar apa yang barusan Ustadzah sampaikan…”
“Emangnya kenapa Ibu…?” tanya Ustadzah.
“Begini ustadzah dari dulu saya bingung bagaimana caranya memberitahu ke Ustadzah.”
BACA JUGA: Kalau Kurang Manis, WA Aja Ya, Entar Aku Kirim Lagi Gambar Gulanya
“Syukurlah kalau emang apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat buat Ibu,” sahut Ustadzah.
“Tapi setelah mendengar ceramah Ustadzah barusan, saya mulai bisa memberanikan diri untuk memberitahu Ustadzah… Bahwaa… eehmmm… sebelumnya saya mohon maaf kalau sampai sekarang belum bisa memberitahu Ustadzah.”
“Beritahu saya aja… karena kebahagiaan Ibu, insyaAllah jadi kebahagiaan saya juga,” sahut Ustadzah lagi bersemangat.
BACA JUGA: Lelaki, Takut kepada Istri dan Durhaka terhadap Ibu
“Baiklah Ustadzah, bahwa sebenarnya dalam dua tahun ini, saya sudah menjadi istri kedua dari suami Ustadzah.”
Mendengar penuturan ibu itu, ustadzah seketika pingsan.
Ternyata ustadzah sendiri belum siap menerima kenyataan kalau hal itu menimpa dirinya. []