BEN Bird, seorang warga negara Inggris yang tadinya mengidap islamofobia, menyatakan menjadi Muslim. Ia mengaku bahwa bintang Liverpool asal Mesir, Mohamed Salah, mengilhaminya. Ben sendiri adalah seorang penggemar klub Nottingham Forest.
“Saya ingin bertemu dengannya, hanya untuk berjabat tangan dan mengatakan ‘Syukran’ atau terima kasih,” Bird menuturkan kepada The Guardian. Dia menunjukkan bahwa banyak dari teman-temannya hampir tidak percaya bahwa dia telah menjadi seorang Muslim. Ini karena Ben merupakan seorang pembenci Islam tadi itu.
Bird dulunya adalah seorang ekstrimis yang membenci Muslim. Tapi ia sadar ia salah setelah mengikuti sikap dan perilaku Salah.
BACA JUGA: Universitas Liverpool Buka Program Beasiswa ‘Mohamed Salah’
“Saya baru mengenal komunitas Islam, dan saya masih belajar. Sangat susah. Ini perubahan gaya hidup,” katanya.
Dia lebih lanjut mengatakan kepada surat kabar Inggris tersebut tentang pertama kalinya dia bertemu seorang Muslim selama kuliah. Dia mengira orang-orang Muslim adalah orang-orang jahat dengan selalu menggunakan pedang, tetapi kemudian ia mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang paling tulus yang dia temui.
“Mohamed Salah adalah Muslim pertama yang saya kenal. Itulah cara dia menjalani hidupnya, bagaimana dia berbicara kepada orang-orang,” katanya, sambil menunjukkan sebuah foto dimana Salah sedang berbicara begitu hangat dengan penggemar ciliknya yang hidungnya patah.
Waktu itu, si anak hidung patah berusia 11 tahun itu, berlari ke arah Salah dan meminta foto selfie. Kejadiannya sendiri terjadi pada bulan Agustus. Bocah itu berhasil mengambil foto impiannya meskipun hidungnya berdarah. Bird tersentuh oleh peristiwa kecil itu.
Bird memutuskan untuk melakukan penelitian di perguruan tinggi tentang panutannya, Salah. Proyek penelitian ini berjudul “Mohamed Salah, hadiah dari Allah”, yang kemudian menjadi sebuah chant yang dinyanyikan oleh penggemar Liverpool. Cintanya kepada Salah meningkat setelah mewawancarai para siswa Mesir.
“Mereka akan berbicara kepada saya selama berjam-jam tentang betapa hebatnya Salah dan apa yang dia lakukan untuk negara mereka. Satu juta orang Mesir merusak surat suara mereka dan memilih dia menjadi presiden tahun lalu,” katanya saat wawancara.
Salah menyumbangkan US $ 3 juta kepada National Cancer Institute (NCI) untuk membantu memulihkan fasilitasnya setelah serangan teroris yang terjadi di dekat gedung tersebut pada hari Ahad, 4 Agustus di tengah malam.
Salah juga menyumbangkan LE5 juta ke Tahya Masr Fund pada Januari 2017. Salah telah menunjukkan kesetiaan yang dalam kepada desa asalnya, Nagrig di Basyoun, di mana ia menyumbangkan lima hektar tanah untuk membangun stasiun pembuangan limbah, dan membangun sumber air segar yang stabil bagi desanya itu.
Salah satu hal paling terkenal yang dilakukan oleh Salah setelah mencetak gol adalah bersujud. Dan buat Ben, itulah yang memengaruhi Bird untuk memeluk Islam. Ben meyakini bahwa striker Mesir itu berhasil membuat orang-orang mencintai Islam.
BACA JUGA: Kagumi Mohamed Salah, Fans Liverpool: Jika Ia Cetak Gol Lagi, Kami Akan Jadi Muslim
Juni lalu, laboratorium Kebijakan Imigrasi (IPL) Universitas Stanford merilis sebuah studi tentang dampak sosial konstruktif dari Salah di banyak tingkatan selama ia tinggal bersama Liverpool. Studi ini terutama menunjukkan bahwa sejak pesepakbola bernomor punggung 11 di Liverpool itu, ada penurunan nyata dalam kejahatan rasial sebesar 18,9 persen Merseyside.
Penelitian ini memberikan kontribusi Salah dalam mengurangi kebencian ras di antara warga Liverpool. Sejak Salah bergabung dengan klub The Reds dua musim lalu, ia tidak hanya menjadi berita utama internasional, tetapi juga membuat penggemar terpesona dengan perilaku welas asihnya, yang membuatnya mendapatkan ketenaran yang sangat ikonik.
Pendahuluan studi ini menimbulkan satu pertanyaan utama: “Bisakah paparan selebriti yang sukses dari kelompok yang distigma mengurangi prasangka terhadap kelompok itu pada umumnya?” []