DIALAH Abdullah bin Mas’ud, orang yang masuk Islam sebelum masuknya Rasulullah ke Darul Arqam. Ia mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah, tak terkecuali di Perang Badar. Ia adalah orang yang berhasil membunuh Abu Jahal pada perang tersebut.
Setelah menyatakan kesediaannya untuk memperdengarkan Al-Qur’an di hadapan kaum Quraisy, para sahabat pun mencegahnya. Mereka khawatir hal itu akan membuat marah kaum Quraisy dan akan membuat Abdullah bin Mas’ud sendiri yang nantinya dianiaya.
BACA JUGA: Penyesalan Abdullah bin Jahsy karena Menyerang Kafilah Quraisy
Namun Abdullah bin Mas’ud tetap bersikeras. Ia pun berangkat menuju balai pertemuan kaum Quraisy.
“Bismillahirrahmaanirrahim,” Abdullah naik ke tempat yang tinggi dengan suara lantang membaca Surah Ar-Rahman.
Kaum kafir Quraisy mulanya tak tahu dengan apa yang dibaca Abdullah. Namun ketika mereka menyadarinya bahwa yang dibaca itu sama dengan yang sering dibaca Rasulullah, mereka pun langsung marah dan bangkit seketika, kemudian memukuli Abdullah bin Mas’ud yang masih meneruskan bacaannya. Dengan babak belur, Abdullah pun kembali ke tempatnya semula.
”Inilah yang kami takutkan akan menimpamu,” ucap para sahabat yang menyayangkan keberanian Abdullah.
BACA JUGA: Betis Abdullah bin Mas’ud Lebih Berat daripada Gunung Uhud
“Sesungguhnya aku tidaklah takut. Jika kalian mau, aku masih bersedia melakukan hal yang sama untuk esok dan seterusnya.” Tantangnya kembali.
Atas keberaniannya itulah Allah Ta’ala menganugerahkan kemampuan membaca Al-Qur’an sebagaimana diturunkannya. Ia juga dikaruniai mampu memahami isi kandungan suatu ayat. Oleh karena itu, Rasulullah pun memujinya , “Barang siapa yang ingin membaca Al-Qur’an sebagaimana Al-Qur’an diturunkan, maka bacalah sebagaimana cara membaca Ibnu Ummi Ibdin (Abdullah bin Mas’ud)” (HR. Ahmad). []
Sumber: Khazanah Intelektual, Para Abdullah di Sekitar Rasulullah, Sya’ban 1434 H., hal 28, 29.