“Atau dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan dia menjadikan mandul siapa yang dia kehendaki. Sesungguhnya dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Asy-Syura 42:50)
DALAM pandangan orang Arab, anak laki-laki ialah sumber kekuatan, kemulianan, serta kemenangan. Hal ini terlihat jelas dari sikap ‘Abdul Muthalib, kakek Nabi SAW. Ketika ia merasa dirinya dianggap lemah karena mempunyai sedikit anak laki-laki, maka ia bernadzar bila ia sampai di karunia sepuluh anak laki-laki, ia akan mengorbankan salah satu diantaranya kepada Allah.
Hingga para pemuka Quraisy yang tidak menyukai Nabi SAW mengejeknya dengan mengatakan, “Biarkan saja Muhammad, karena dia akan mati tanpa meninggalkan keturunan dan dengan begitu tamatlah riwayatnya.”
BACA JUGA: Rasulullah Membuktikan Kebenaran Isra Miraj
Akan tetapi, Allah SWT menurunkan firmannya sebagai celaan terhadap pandangan mereka, “Bermegah-megahan (dalam hal harta dan anak laki-laki) telah melalaikan kalian . . . ‘ (At-Takaasur)
Saat mereka hanya membanggakan keturunannya justru Nabi SAW memberiakn teladan yang baik bagi kaum muslimin dan para ayah, tentang bagaimana cara memberikan rasa cinta, kelembutan dan kasih sayang terhadap anak-anaknya tanpa membedakan antara laki-laki ataupun perempuan.
Dari Abu Khurairah, ia berkata, “Rasulullah SAW pernah mencium Hasan bin ‘Ali, sedang pada waktu itu di samping beliau ada ‘Aqra bin Habis At-tamimi, Aqra’ berkata, “Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh anak, namun aku tidak pernah mencium seorang pun dari mereka.’ Rasulullah lalu memandang ‘Aqra dan bersabda, ‘Barang siapa tidak menyayangi maka ia tidak disayangi.”
BACA JUGA: Ia Bersimpuh Lalu Mencium Kepala, Tangan dan Kaki Rasulullah
Kasih sayang Nabi SAW tidak hanya dicurahkan kepada anak-anaknya saja namun juga kepada cucu-cucu beliau. Bahkan kepada seluruh anak-anak para sahabat.
Buraidah berkata: “Ketika Rasululah SAW sedang berkhutbah di hadapan kami (para sahabat), Hasan dan Husain yang saat itu sedang mengenakan pakaian merah datang dan berjalan, lalu keduanya terjatuh. Rasulullah SAW turun dari mimbar, lalu mengangkat keduanya di hadapan beliau. Beliau lalu bersabda, ‘Sesungguhnya harta kalian dan anak-anak kalian hanyalah merupakan cobaan (bagi kalian). Ketika aku melihat keduanya terjatuh aku merasa tidak tega lalu aku potong khutbahku, lalu kuangkat keduanya.’ []
Sumber: Wanita Teladan Istri-Istri, Putri- Putri Dan Sahabat Wanita Rasulullah/Penulis: Mahmud Mahdi Al-Istanbuli & Musthafa Abu Nashr Asy-Syilhi/Penerbit: Irsyad Baitus Salam (ibs)