MALAM kian larut. Suara tangis anak-anak memecah kesunyian. Umar bin Khattab yang saat itu tengah berada di rumah mendengarnya. Terdengar pula suara ibu yang berusaha menenangkan anak-anaknya.
Kemudian, Umar mendatangi rumah yang mana sumber dari suara tersebut dan meminta izin agar diperbolehkan masuk. Ternyata ibu itu tengah berusaha menghibur anak-anaknya dengan sengaja merebus batu. Sungguh memilukan.
BACA JUGA: Sungai Nil dan Karamah Umar bin Khattab
“Wahai ibu, mengapa kamu tidak datang kepada Amirul Mukminin untuk meminta pangan?” Tanya Umar dengan keprihatinan. Dan ibu yang malang itu tak tahu bahwa di hadapannya itu ialah Amirul Mukminin Umar.
Maka si ibu menjawab, “Selaku Amirul Mukminin seharusnya dia tahu akan nasib rakyatnya.”
Demi mendengar jawaban begitu, Umar segera pamit dengan mendung di wajahnya.
BACA JUGA: Ketika Umar Bin Khattab Masuk Islam
Sepanjang perjalanan, ia menangis tersedu-sedu bersama pengawalnya. Dan sesampainya di rumah, Umar mengumpulkan gandum ke dalam karung, lalu dipikulnya sendiri di atas punggungnya, dibawa ke rumah si ibu itu. Juga ia sendiri yang merebus gandum itu untuk kemudian setelah masak ia berikan kepada anak-anak yang kelaparan. []
Sumber: 10 Sahabat Yang Dijamin Masuk Syurga Beserta Calon-calom Penghuni Surga/Ust. Fairuz Masduqi/Penerbit Terbit Terang Surabaya/2001.
Redaktur: Nida Nur Fadillah