JEMBER–Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan Surono (50), warga Jember yang jasadnya dicor di lantai musala rumah. Pelaku adalah istri korban Busani (45) dan anaknya, Bahar Mario (27).
Kedua pelaku ternyata mempunyai motif tersendiri hingga akhirnya tega bersekongkol menghabisi nyawa Surono.
BACA JUGA: 39 Jasad yang Ditemukan di Dalam Truk Inggris Adalah WN Vietnam
“Pembunuhan itu atas inisiatif dua-duanya. Sama-sama punya peran untuk membunuh,” ujar Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal saat jumpa pers di Mapolres Jember pada Kamis (7/11).
“Motif yang pertama adalah dendam, sebuah asmara. Kemudian (motif kedua adalah) harta, yakni perebutan warisan,” ungkap Alfian.
Polisi menjelaskan motif Bahar Mario, anak kandung korban yang tega membunuh ayahnya sendiri yakni terkait harta warisan. Bahar sakit hati karena mendapatkan bagian sedikit dari penjualan ladang kopi milik Surono. Ladang kopi Surono sendiri meraup omzet sekira Rp 140 juta dalam setahun belakangan.
“Korban S ini dikenal cukup mampu secara ekonomi. Penghasilannya dari panen kopi cukup lumayan,” tutur Alfian.
BACA JUGA: Terungkap, Pembunuh Jasad Dicor di Lantai Musala Ternyata Istri dan Anak Korban
“Tetapi istri dan anaknya merasa, cuma di beri jatah sedikit. Bahar mengaku cuma di beri jatah ratusan ribu oleh ayahnya, merasa kurang,” katanya.
Karena alasan itu, keduanya lantas berkomplot untuk membunuh Surono. “Busani ini tidak menyuruh secara langsung, tetapi semacam menyetujui atau mendorong rencana pembunuhan itu,” lanjut penyidik yang enggan disebut namanya itu.
Demi membunuh sang ayah, Bahar rela mudik sebentar pada akhir Maret. “Cuma pulang sekitar tiga hari. Setelah membunuh, Bahar istirahat sebentar dua hari. Lalu kembali lagi ke Bali dengan membawa uang tunai Rp 6 juta milik Surono dan sebuah sepeda motor Honda CB. Motor itu dijual, dan laku belasan juta rupiah,” ungkapnya. []
SUMBER: MERDEKA