UNI EMIRAT ARAB—General Manager Stasiun Televisi Al Arabiya, Turki Aldakhil memprediksi kasus Jamal Khashoggi yang menghebohkan media luar bisa berimbas pada harga minyak. Jurnalis asal Arab Saudi yang hilang di Turki pada awal Oktober lalu, disebut bisa memicu kenaikan harga minyak dunia.
Al Dakhil memperingatkan rencana pemberlakukan sanksi ekonomi oleh Barat terhadap negara produsen minyak itu dapat memicu bencana ekonomi global.
BACA JUGA:Â Demonstrasi Iran Pengaruhi Harga Minyak Mentah Dunia
“(Sanksi) ini akan menyebabkan Arab Saudi gagal memproduksi 7,5 juta barel minyak. Jika harga minyak mencapai USD 80 saja bisa memicu amarah Presiden Donald Trump. Seharusnya tidak ada yang mengesampingkan potensi kenaikan (minyak) hingga USD100, atau USD200, atau bahkan dua kali lipat dari angka-angka tersebut,” kata Aldakhil, Senin (15/10/2018) seperti dikutip The Sydney Morning Herald.
Kekhawatiran kenaikan harga minyak muncul setelah Saudi mengancam akan membalas dendam atas tuduhan dan sanksi apa pun yang dijatuhkan pihak lain terkait kasus ini.
BACA JUGA:Â Saudi dan Rusia Gelar Pertemuan Bahas Minyak Global, Lanjut Nonton Bareng Piala Dunia
“Kerajaan menegaskan penolakan total atas setiap ancaman dan upaya pelecehan, baik itu dengan menjatuhi sanksi ekonomi, menggunakan tekanan politik, atau melontarkan tudingan palsu,” demikian pemberitaan Agen Pers Saudi (SPA) mengutip pejabat anonim.
“Pemerintah juga menegaskan bahwa jika mereka menerima tindakan apa pun, mereka akan membalas dengan tindakan yang lebih hebat, dan perekonomian Kerajaan memiliki peran besar dan vital dalam perekonomian global.” []
SUMBER: CNN