JAKARTA—Terkait pengungkapan dua wajah terduga pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Yati Andriani mengatakan belum ada kemajuan signifikan dalam penanganan kasus itu.
“Faktanya, dua terduga pelaku tersebut masih belum diketahui keberadaannya. Lamanya waktu untuk menemukan pelaku akan sangat berpengaruh pada kemungkinan dihilangkannya barang bukti,” kata Yati di Jakarta, seperti dikutip dari Tempo, Senin, (27/11/2017).
Yati menganggap adanya aktor intelektual penyerangan terkait dengan penanganan kasus korupsi yang dipegang Novel. Menurut Yati, penyidik seharusnya dapat menemukan motif dan aktor intelektual kasus ini.
“Sementara untuk mendapatkan pelaku lapangan baru terbatas sampai sketsa. Ini menunjukkan tidak ada kemajuan yang berarti setelah enam bulan lebih peristiwa itu terjadi,” ucapnya.
Pihak kepolisian sendiri telah merilis gambar dua wajah terduga pelaku penyerang Novel Baswedan pada Jumat pekan lalu di gedung KPK, Jakarta Selatan.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis, menjelaskan bahwa sketsa tersebut dapat dibuat setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan terhadap 66 saksi.
Idham mengatakan detail sketsa tersebut diperoleh dari dua saksi dengan inisial S dan SN. Selain itu, hasil temuan ini berkat kerja sama Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusnafis) Kepolisian RI dengan Australian Federal Police menyelidiki sejumlah closed-circuit television di tempat kejadian perkara.
Penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 lalu. Ia diserang menggunakan air keras oleh dua orang tak dikenal setelah melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Ikhsan, yang lokasinya dekat dengan rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hingga kini, pelaku penyerangan belum tertangkap. []