KETIKA Adam diciptakan Allah SWT memerintahkan para malaikat dan juga Iblis untuk bersujud kepadanya. Namun Iblis menolak dan Allah SWT mengecam perilakunya itu, namun Iblis tetap bertahan dalam ketidakpatuhannya dan terus melanjutkan kesalahan dan penyimpangannya.
Kini, kesombongan dan penentangan Iblis terhadap Allah SWT yang sebelumnya disembunyikan akhirnya terungkap di hadapan para malaikat, dan segala sesuatunya menjadi jelas bagi mereka.
BACA JUGA: Saat Anakku Bertanya, Apakah Karena Dosa Nabi Adam Diturunkan Allah dari Surga?
Allah SWT kemudian mengutuknya dan mengusirnya dari surga. Dia kemudian mencabut kewenangan Iblis dalam memerintah langit bagian bawah dan bumi, dan memakzulkannya dari jabatan sebagai penjaga surga.
Allah SWT berkata kepadanya: “Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat.” Allah SWT mengatakan ini kepada Iblis ketika dia masih di surga dan belum jatuh ke bumi.
Pada saat itu, Adam telah tinggal di surga, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, dan beberapa sahabat Nabi lainnya: “Iblis diusir dari surga ketika dia dikutuk, dan Adam menetap di surga. Adam biasa pergi ke sana sendirian, tidak memiliki pasangan untuk tinggal bersama. Adam tertidur, dan ketika bangun, Adam menemukan seorang wanita duduk di (dekat) kepala Adam. Wanita ini diciptakan oleh Allah SWT dari tulang rusuk Adam. Dan saat Adam bertanya apakah dia (hawa), dan dia menjawab: ‘Seorang wanita.’
Adam lalu bertanya untuk tujuan apa dia (Hawa) diciptakan, lalu menjawab: “Untukmu. Untuk tinggal bersamaku.” Para malaikat, mencari (untuk mengetahui) sejauh mana pengetahuan Adam, menanyakan namanya. Dia menjawab: ‘Hawa’. Ketika para malaikat bertanya mengapa dia dipanggil Hawa, dia (Adam) menjawab: ‘Karena dia diciptakan dari makhluk hidup (hayy).’ Allah SWT berkata:
“Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai!”
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq: Ketika Allah SWT telah selesai mengecam Iblis, Allah SWT pergi kepada Adam, yang telah Dia ajarkan semua nama, dan berkata: ‘Adam, katakan nama-nama mereka,’ hingga: ‘Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.’
Allah kemudian membuat Adam tertidur, sebagaimana yang telah kita dengar dari para Ahli Torah di antara para Ahli Kitab dan para ulama lainnya yang berada dalam otoritas Abdullah bin Abbas dan lainnya. Kemudian Allah mengambil salah satu tulang rusuk Adam dari sisi kiri dan menggantinya dengan daging, sementara Adam tidur dan tidak bergerak, sampai Allah SWT menciptakan pasangannya, Hawa, dari tulang rusuknya.
Allah SWT menciptakannya (Hawa) menjadi seorang wanita baginya (Adam) untuk tinggal bersama. Ketika tidurnya selesai, Adam terbangun dan melihat seorang wanita di sampingnya. Telah diasumsikan – Wallahu a’lam! – bahwa Adam berkata: ‘Daging dan darah dan pasanganku’, dan dia tinggal bersamanya.
BACA JUGA: Asal-usul Nama dan Campur Tangan Iblis dalam Penciptaan Adam
Ketika Allah SWT memberi Adam pasangan dan memberikan baginya sebuah kenyamanan (sakan) dari dirinya sendiri, Allah berkata kepada Adam dalam tatap muka: ‘Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.’”
Mujahid bin Jabir dalam menafsirkan firman Allah SWT, “Dan dari padanya Allah menciptakan isterinya,” berkata:
“Hawa berasal dari tulang rusuk terendah Adam (qusayra’),ketika dia tertidur. Kemudian Adam bangun dan berkata: ‘Atta!’ yang artinya adalah “wanita” dalam (bahasa) Nabath.”
Mujahid bin Jabir dan Qatadah bin an-Nu’man dalam kesempatan lainnya, masih menafsirkan ayat yang sama berkata: “Artinya bahwa Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Adam.” []
SUMBER: GANA ISLAMIKA