KATAN durian, begitu orang Minang menyebutnya. Kuliner yang dalam bahasa Indonesia disebut ketan durian ini merupakan salah satu makanan penggugah selera selain rendang, gulai kapalo ikan, dendeng balado dan sate Padang.
Paduan aroma khas nan menyengat dan manisnya rasa buah berduri tajam itu, semakin membuat para penggemar durian tak akan sabar mencicipinya. Apalagi ketika buah durian yang terkenal legit itu dihidangkan dengan katan berbalut aroma wewangian santan.
BACA JUGA: Andai Durian Tidak Mengeluarkan Harumnya
Di Ranah Minang, saat musim durian tiba, hampir di setiap sudut pusat transaksi jual beli, buah musiman yang satu ini selalu akan ditemui.
Namun, bagi masyarakat lokal, tak lengkap rasanya jika menyantap durian tanpa katan. Katan, bak primadona di kala buah durian menjamur. Harganya pun sangat terjangkau. Rata-rata untuk satu bungkus katan dijual Rp3 hingga Rp5 ribu. Di Minang, katan dibungkus menggunakan daun pisang. Biasanya, katan yang dijual dibaluri dengan kepala parut.
Bagi yang kesulitan mencari katan durian, sebenarnya Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Bahan yang diperlukan juga sangat mudah ditemui di pasar tradisional. Anda cukup menyiapkan beberapa bahan baku seperti beras ketan, santan kental dan encer, garam, daun pandan, buah durian dan parutan kelapa.
BACA JUGA: Benarkah Minum Susu setelah Makan Durian Berbahaya bagi Kesehatan?
Untuk proses pertama, ketan direndam sekitar satu jam. Lalu dikukus selama 15 hingga 20 menit, kemudian diangkat. Selanjutnya, panaskan santan yang telah dicampur dengan garam serta daun pandan dan aduk hingga merata. Setelah itu, angkat dan tuangkan ke dalam beras ketan tadi.
Aduk kembali sehingga santan terserap dengan baik. Lalu kukus kembali ketan tersebut hingga benar-benar matang. Setelah itu, angkat lalu dinginkan. Nah, proses terakhir, balurkan parutan kelapa pada ketan tersebut. Ketan pun siap disantap dengan durian. []
SUMBER: VIVA