ISTANBUL— The Alperen Hearths, sebuah organisasi pemuda ultranasionalis Turki, mengecam rencana kaum homo di Turki mengelar pawai Kebangkitan LGBT di lapangan Taksim Istanbul 25 Juni mendatang.
The Alperen Hearths yang terkait dengan Partai Persatuan Nasionalis sayap kanan (BBP), berjanji untuk mencegah pawai tersebut berlangsung.
“Jika ada yang mengizinkannya, kami tidak akan melakukannya. Kami tidak akan membiarkan mereka. Ke mana pun mereka berbaris, kami juga akan pergi. Kami akan menutup jalan mereka dan mereka tidak akan bisa pergi ke sana. Jika kami mau, jumlah kami bisa mencapai 200 ribu orang,” ujar Kürşat Mican, ketua The Alperen Hearths Istanbul, lansir Hurriyet Daily News, Senin (19/6/2017).
Sebelumnya pada 19 Juni, berbicara di sebuah program berita stasiun TV KRT TV, Mican menyatakan bahwa kaum homo “mulai berorganisasi di setiap lingkungan … mereka akan menghancurkan keharmonisa sebuah keluarga.”
“Proyek mereka adalah dengan membuat struktur organisasi di setiap lingkungan. Kami memperingatkan badan intelijen kami. Ini adalah bagian dari sebuah proyek kekuatan kapitalis, komunis dan imperialis. Dengan mempopulerkan homoseksualitas, mereka ingin menghancurkan kesatuan keluarga, menghentikan reproduksi, mengakhiri hubungan antara istri dan suami, dan mencegah anak-anak yang lahir dalam hubungan semacam itu dari tumbuh menjadi orang yang proporsional dengan tanah dan negara mereka, “katanya.
“Dalam keadaan apapun, jika kita membiarkan mereka berkelompok. Saya akan memanggil orang-orang Turki: organisasi mereka ini sangat berbahaya. Kita perlu mencegah amoralitas ini atau akan berkembang dengan sangat serius,” tambahnya.
Pekan Pride LGBT dijadwalkan berlangsung mulai 19 Juni hingga 25 Juni 2017, terdiri dari berbagai acara seni dan budaya termasuk film, acara kesehatan, dan diskusi politik. Acara ini akan berujung pada tanggal 25 Juni dengan Pride March di İstiklal Avenue yang populer di daerah Taksim, Istanbul.
Kampanye tersebut sebelumnya telah dilakukan secara damai di Istanbul, namun pada Juni 2015 pawai itu dicegah polisi dengan melepaskan tembakan gas air mata dan peluru karet pada ribuan orang yang berusaha mengumpulkannya.
Pawai itu juga dilarang Gubernur Istanbul pada 2016, dengan alasan keamanan dan ketertiban umum. []