SEOUL — KBRI Seoul mengadakan Kontes Masak para Juru Masak Masjid Indonesia, Ahad (22/9/2019). Kontes Masak ini menjadi salah satu rangkaian dalam Festival Indonesia 2019 yang diselenggarakan selama tiga hari penuh, mulai tanggal 20-22 September 2019.
Dalam kontes ini setidaknya ada tiga juri profesional dihadirkan, mulai dari William Wongso Pakar Kuliner Indonesia, Celebrity Chef Korea Jia Choi dan MasterChef Kimchi Lee Ha Yeon menjadi juri utama, bersandingan dengan Dubes RI Seoul Umar Hadi dan Manager BNI Seoul Anisfu yang menjadi salah satu pendukung acara.
BACA JUGA:Â 11 Tempat Makan Halal di Korea Selatan, Jangan Sampai Terlewatkan! (1)
Puluhan peserta bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam menyajikan karyanya. Terdapat tiga menu yang mereka harus siapkan. Soto Betawi, Nasi Goreng Kimchi dan Japjae atau mie khas Korea. Penjurian pun dilakukan meliputi rasa, tekstur, keindahan presentasi, kesesuaian tema, hingga kebersihan area dan peralatan memasak pun tak luput dari penilaian.
“Melalui ajang ini, diharapkan para peserta bisa mendapatkan kepercayaan diri untuk berwirausaha dengan membuka restoran ataupun bisnis kuliner lainnya. Poin utama adalah bagaimana menciptakan peluang (usaha),” kata Dubes RI Seoul.
Kompetisi ini dimenangkan oleh Chef Didik & asisten Chef Linda dari Masjid Darussalam Baran. Mereka mendapat hadiah sebesar 1,250 juta Korean Won serta sertifikat yang ditandatangani para master chef dan juri lainnya.
Pemenang mengatakan, kompetisi memasak meningkatkan kepercayaan dirinya untuk membuka bisnis kuliner. Selain itu, melalui ajang ini semakin bangga menjadi Warga Negara Indonesia yang turut serta memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia hingga ke Korea Selatan.
BACA JUGA:Â Muslim Indonesia di Korea Selatan Segera Bangun Masjid
Di Korea terdapat lebih dari 50 masjid Indonesia, yang hampir keseluruhannya dibangun dari dana swadaya masyarakat Indonesia yang sebagian besar berstatus Pekerja Migran (PMI). Terdapat banyak hal unik yang menjadi ciri khas Masjid Indonesia. Di antaranya adalah keberadaan juru masak, yang berperan sangat vital dalam setiap perayaan keagamaan.
Mereka memiliki tugas untuk menyiapkan konsumsi berupa hidangan Indonesia. Selain mengobati rasa rindu para WNI yang menjadi Jemaah masjid, para juru masak tersebut secara tidak langsung menjadi agen promosi budaya kuliner Indonesia di Korsel, terutama warga Muslim setempat dan dari berbagai negara yang ikut menjadi Jemaah di masjid Indonesia. []
SUMBER: VIVA