KETIKA Umar bin Khattab radhiallahu anhu sedang duduk tiba-tiba orang dari Mesir menemuinya dan berkata, “Wahai Amirul Mukminin, inilah posisi orang yang meminta perlindungan kepadamu.”
Umar Bin Khattab berkata, “Engkau telah meminta perlindungan kepada orang yang bisa memberi perlindungan. Apa yang terjadi padamu?”
Orang Mesir tersebut berkata, “Aku lomba pacuan kuda dengan anak Amr bin Al-Ash, dan aku berhasil mengalahkannya namun ia memukul kepalaku dengan cemetinya sambil berkata, ‘Aku anak dua orang yang mulia’.”
BACA JUGA: 5 Nasihat Umar bin Khattab
Kemudian Umar bin Khattab menulis surat kepada Amr bin Al-Ash Gubernur Mesir ketika itu, “Jika museum Hhaji tiba, hendaklah engkau, dan anakmu berangkat haji.”
Kepada orang Mesir tersebut, Umar bin Khattab berkata, “Engkau tetap berada di sini, hingga Amr bin Al-Ash dan anaknya datang.”
Pada musim haji, Amr bin Al-Ash ikut menunaikan Haji. Ketika Umar bin Khattab telah selesai merampungkan aktivitas Haji, Umar pun duduk bersama para jamaah haji sedang Amr bin Al-Ash dan anaknya duduk di sebelah Umar bin Khattab.
Kemudian orang dari Mesir tersebut berdiri, dan Umar bin Khattab melemparkan tongkatnya kepadanya, dan berkata, “Pukullah anak dua orang yang mulia.”
Orang Mesir tersebut berkata, “Sudah cukup, dan aku sudah puas, wahai Amirul Mukminin.”
Umar Bin Khattab berkata, “Pukulan Amr bin Al-Ash.”
Orang Mesir tersebut berkata, “Aku sudah memukul orang yang pernah memukulku.”
BACA JUGA: Umar bin Khattab yang Dermawan
Umar bin Khattab berkata, “Demi Allah jika engkau mau memukul Amr bin Al-Ash maka Tidak seorangpun yang bisa mencegahmu hingga engkau sendiri yang menghentikanmu terhadapnya. ”
Kepada Amar bin Al Ash Umar berkata, “Hai Amr, Sejak kapan engkau memperbudak manusia, Padahal mereka dilahirkan Ibu mereka dalam keadaan merdeka?” []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAM