AL-QURAN beberapa kali menunjukkan keagungan Rasulullah. Al-Quran sengaja memperlihatkan kebesaran Rasulullah di hadapan kita, karena ada sebagian dari kita yang menganggap bahwa memuliakan Rasulullah itu sebagai kultus dan musyrik. Mereka memusyrikkan setiap ungkapan kecintaan terhadap Rasulullah.
Jika mengagungkan Rasulullah itu adalah kultus individu, ternyata Allah Swt. mengajarkan kepada kita untuk melakukannya. Allah berfirman tentang Rasulullah dalam Surah Al-Qalam (68): 3-4, Sesungguhnya, bagimu Muhammad, pahala yang tiada terbatas dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.
Berkali-kali Allah memuji Rasulullah, menerangkan akhlaknya yang mulia.. Dalam ayat lain, yaitu Surah Al-Taubah (9): 128, disebutkan: Sudah datang kepada kamu seorang rasul dari golonganmu sendiri yang berat hatinya melihat penderitaan kamu. Yang berkeinginan mendatangkan kebaikan untuk kaum Mukmin. Dan yang sangat pengasih dan penyayang kepada kaum Mukmin.
Di sini Allah menyebut sifat Rasulullah dengan ra’ufur rahim. Pengasih dan penyayang. Dua kata itu digunakan juga untuk menunjukkan sifat Allah Swt.; karena Allah juga disebut ra’ufur rahim. Jadi, Rasulullah berakhlak dengan (akhlak) Allah Swt. Itu semua menunjukkan kepada kita bagaimana Allah memuliakan Rasulullah. Salah satu kemuliaan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya adalah memberikan syafaat kepada umatnya. Para mufassirin menyebutkan bahwa ayat yang berbunyi wa lasaufa yu’thika rabbuka fatardha (Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu[hati] kamu menjadi puas) [QS Al-Dhuha [93]: 5]) itu berkenaan dengan syafaat. []
Sumber: The Road to Muhammad/ Jalaludin Rakhmat/Mizan/ Bandung/ 2009