Oleh: Arif Siddiq Razaan
HARI ini kegelisahan menyelimuti dada. Bagaimana tidak, di ATM saldo tinggal Rp. 50.324. Tidak memungkinkan untuk tarik tunai, sedangkan di saku uang juga tinggal Rp. 24.000. Pada saat demikian, temanku datang minta pinjaman uang untuk makan.
Di perantauan, pinjam meminjam uang bagi anak kuliahan itu biasa. Ini pula yang kupegang, bahwa rezeki Allah yang mengatur. Dengan melafaz “Bismillah”, akhirnya uang Rp. 24.000 kami bagi dua. Mulai berpikir besok bagaimana, tetapi urusan pada hari ini mesti diutamakan.
Saat sedang menikmati makan nasi berlauk mie instan, tiba-tiba masuk SMS Banking, “Trx Rek 7413xxxx: TRANSAKSI KREDIT sebesar Rp. 700.000 pada tanggal 06/09/15 pukul 15.37.50.”
Aku terkejut. Kuhubungi orang tuaku, apakah beliau megirim uang? Beliau mengatakan tidak, lalu terpikir apa mungkin ada yang salah transfer? Tergerak hati untuk mengaktifkan Facebook, ternyata ada pesan masuk dari redaktur media yang kerap memuat tulisanku.
“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu, Mas Arief. Barusan saya transfer honor bulan Agustus ke BRI. Mohon maaf jika belum juga seberapa, semoga berkenan. Terimakasih.”
Allahu akbar, sungguh anugerah Allah memang tidak terduga. Benar adanya, harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya. (HR. Muslim, no. 2588)
Sebaik-baik manusia ialah yang mampu berbagi meski dalam keadaan sesulit apa pun, sebab bisa jadi kesulitan kita masih jauh lebih rendah kualitasnya apabila dibandingkan kesulitan orang lain. Dari itu, pilihan bijaksana ialah berprasangka baik kepada Allah, dan tetaplah berbagi kebahagiaan bagi yang membutuhkan semoga Allah memberi balasan melebihi dari apa yang kita berikan.[]