Oleh: Ustadz Aan Chandra Thalib
SYAIKH Muhammad bin Muhammad Al-Mukhtar As-Syinqity pernah mengatakan:
Tidaklah hati seorang hamba selalu beristighfar melainkan akan disucikan.
Bila ia lemah, maka akan dikuatkan
Bila ia sakit, maka akan disembuhkan
Bila ia diuji, maka akan diangkat ujian itu darinya.
Bila ia kalut, maka akan diberi petunjuk
Dan bila ia galau, maka akan diberi ketenangan.
BACA JUGA: Keutamaan Besar yang Terdapat dalam Istighfar
Sepeninggal Rasulullah, Istighfar merupakan satu-satunya benteng aman yang tersisa untuk kita (dari adzab Allah)
”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS.al-Anfal: 33)
Ibnu Katsir -rahimahullah – berkata: Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan amalan ini, yaitu memperbanyak istigfar, maka Allah akan mempermudah rezekinya, memudahkan urusannya dan menjaga kekuatan jiwa dan raganya.
Maka apa lagi yang kau tunggu?
Perbanyaklah istigfar…
BACA JUGA: Antara Istiqamah dan Istighfar
Ibnul Qayyim – rahimahullah – mengatakan, “Bila engkau ingin berdo’a,
sementara waktu yang kau miliki begitu sempit, padahal dadamu dipenuhi oleh begitu banyak keinginan, maka jadikan seluruh isi do’amu istighfar, agar Allah memaafkanmu. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau memintanya.”
Ya Allah,
Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Mencintai Kemaafan,
maka ampunilah kami. []