MENURUT riwayat Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Kamu sekalian tidak akan masuk surga kecuali kamu beriman, dan kamu sekalian tidak akan beriman kecuali saling menyayangi. Maukah kamu aku tunjukkan sebuah perbuatan yang bila kamu kerjakan, maka kamu akan saling menyayangi?”
“Kami mau ya Rasulullah,” jawab mereka.
Beliau bersabda, “Tebarkanlah salam.” (H.R. Muslim)
BACA JUGA: Iblis: Assalamualaika Ya Musa
Begitu agung kedudukan salam dalam Islam, sehingga Rasulullah menegaskan bahwa salam tidak bisa tergantikan oleh isyarat apa pun.
Berbeda halnya jika seseorang dalam keadaan uzur, maka ia boleh menggunakan isyarat, seperti sedang salat, atau yang bersangkutan bisu. Rasulullah menegaskan,
“Janganlah kalian memberikan salam seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sesungguhnya pemberian salam mereka menggunakan isyarat dengan tangan.” (H.R. Al-Baihaqi)
BACA JUGA: Orang yang Harusnya Lebih Dulu Memberi Salam
Artinya: Dan apabila kamu ciihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu. (Q.S. an-Nisa [4]: 86) []
Sumber: Shalat Bersama Rasulullah / Penulis: Maulana Muhammad Zakariya al Kandahlawi / Penerbit: PT Wacana Gelora Cipta,2013