PELUKAN orangtua pada anaknya ternyata memiliki pengaruh besar bagi tumbuh kembang anak. Namun tak sedikit yang merasa risih dan menyepelekan perlakuan yang tampaknya kecil ini. Padahal, perlakuan kecil ini ternyata berdampak cukup besar terhadap anak. Mulai dari timbulnya rasa percaya diri dari anak, merasa disayangi dan diperhatikan.
Ya, pelukan ternyata bukan hanya perwujudan kasih sayang tapi juga memiliki manfaat untuk fisik dan psikologis. Bagi anak, pelukan yang penuh kelembutan merupakan sesuatu yang menenangkan dan dapat membantu mengoptimalkan proses tumbuh kembangnya.
BACA JUGA: Tips dari Ustaz Adi Hidayat untuk Menanamkan Tauhid kepada Anak-Anak
Sayangnya, menurut pemerhati anak, Roostien Ilyas, orang tua masa kini sudah mulai jarang memberikan pelukan untuk anak, terutama seiring dengan pertambahan usia anak.
“Mereka lebih memilih mengungkapkan kasih sayang dengan cara memenuhi kebutuhan anak, seperti membelikan mainan, menyekolahkan ke sekolah terbaik, serta ucapan lewat kata-kata,” katanya.
Beberapa penelitian klinis dan psikologis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pelukan antara orang tua dan anak dapat meningkatkan kecerdasan otak anak, merangsang produksi hormon oksitosin yang memberikan perasaan tenang dan bahagia, serta membantu mengeluarkan racun dan zat berbahaya dari otak. Dan manfaat pelukan ini tidak mengenal usia, karena dapat dirasakan sejak seseorang dilahirkan hingga beranjak dewasa.
Melly Puspita Sari, Psi, psikolog yang juga penulis buku The Miracle of Hug, menyarankan untuk memberikan pelukan pada anak minimal 8 kali sehari untuk memberikan energi sehingga anak bisa beraktivitas dan mengoptimalkan potensinya.
“Pelukan yang penuh kelembutan juga merupakan salah satu cara untuk membantu menyelesaikan masalah, terutama pada anak yang berperilaku unik,” kata Melly. Jadi, jangan segan-segan untuk memulai kebiasaan berpelukan sejak dini.
Bahkan menurut Edward R.Christopherson.Ph.D, psikolog klinis dari Children’s Mercy Hospital and Clinics di Kansas City, AS mengatakan bahwa “Pelukan lebih efektif dari pujian atau ucapan sayang karena membuat anak merasa dicintai dan dihargai, bukan karena mereka telah melakukan sesuatu tapi karena dirinya apa adanya.”
Lalu, adakah cara khusus untuk memeluk anak? Ya, ternyata ada!
BACA JUGA: Anak Bisa Menjadi Fitnah Dunia
Andrea Weiner, Ed.D., penulis buku More Than Saying I Love You: 4 Powerful Steps That Help Children Love Themselves, memberikan tips memeluk anak, “Berlututlah atau menunduk hingga Anda dan si kecil sama tinggi. Kemudian dekap ia dengan kedua tangan Anda menyelimuti seluruh tubuhnya hingga dadanya menyentuh dada Anda dan lakukan setidaknya selama tiga detik. Ini akan menyimbolkan kedekatan atau bentuk ungkapan heart-to-heart yang tak terlupakan.”
Begitu juga saat anak melakukan kesalahan, contohnya saja yang seringkali anak lakukan di rumah adalah mencorat-coret tembok. Hal pertama yang dilakukan orang tua adalah menanyakan alasan anak mencorat-coret tembok dengan intonasi yang lembut. Kemudian baru menegaskan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang tidak baik dilakukan. Terakhir, sebelum diberikan media untuk bercorat-coret di atas kertas, Anda bisa memeluknya terlebih dahulu. Hal ini dilakukan sebagai tanda bahwa Anda tetap mencintainya meskipun tadi intonasi berbicara Anda meninggi. []