PERANG Khandaq terjadi pada bulan Syawal 5 Hijriyah atau pada bulan Maret 627 Masehi. Khandaq mempunyai arti parit. Sesuai dengan namanya, kaum muslim membuat strategi perang dengan menggali parit sepanjang 12 kilometer, dengan lebar 5 meter dan dengan kedalaman 5 meter.
Perang Khandaq terjadi karena dendam lama orang-orang Yahudi terhadap kaum Muslim yang telah mengusirnya atas pengkhiatan orang-orang Yahudi terhadap perjanjian yang telah dibuatnya dengan Rasulullah SAW.
Pembuatan parit dalam strategi perang ini adalah atas ide dari Salman al-Farisi.
BACA JUGA:Â Lima Fakta Perang Khandaq
Bukan hal yang mudah membangun parit dengan kedalaman 5 meter dan lebar 5 meter serta panjang 12 kilometer dalam waktu yang singkat. Namun inilah keajaiban yang Allah berikan dalam perang ini. Ini bukan suatu proyek yang kecil namun ini adalah proyek raksasa.
Para arsitek modern hampir beranggapan ini adalah sesuatu yang mustahil dikerjakan oleh seribu orang dengan peralatan manual. Bahkan umat Muslim saat itu berada dalam kondisi paling terhimpit. Madinah telah dikepung oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Quraisy.
Dalam proses penggalian parit ada batu besar yang sulit untuk dipecahkan hingga Rasulullah yang turun tangan. Tiga kali Rasulullah bertakbir dan tiga kali Rasulullah memukulkan ke tanah dengan keras maka seketika itu juga batu besar tersebut pecah atas izin Allah.
BACA JUGA:Â Sahabat Anshar Curiga kepada Rasul soal Harta Rampasan Perang
Dalam perang Khandaq Allah mengirim badai besar yang memporak porandakan tenda-tenda para musuh sehingga pasukan kafir menjadi kocar-kacir dan tak mengenali medan perang.
Semua yang terjadi ini adalah tanda akan kekuasaan Allah dalam melindungi kaum muslim. []
Sumber: Giat Berdakwah Merajut Ukhuwah/ Penulis: Muhammad Elvandi/ Penerbit: Pro-U Media/ 2016