SEDEKAH adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Ada banyak keajaiban sedekah dalam Islam.
Sedekah lebih luas dari sekadar zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta.
Namun sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Dalam sebuah hadis digambarkan, “Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.”
Keajaiban Sedekah: Sesuai Kebutuhan
Sesungguhnya bersedekah itu kebutuhan setiap orang. Orang yang bersedekahlah yang membutuhkan orang yang disedekahi. Mengapa demikian? Karena setiap orang ingin hidupnya di dunia barokah. Jika kita memiliki rezeki yang berlebih, maka segeralah bersedekah.
BACA JUGA: 9 Keutamaan Bersedekah
Dari ‘Uqbah bin Harits r.a., ia berkata, “Saya pernah shalat Ashar di belakang Nabi saw., di Madinah Munawwarah. Setelah salam, beliau berdiri dan berjalan dengan cepat melewati bahu orang-orang, kemudian beliau masuk ke rumah salah seorang istri beliau, sehingga orang-orang terkejut melihat perilaku beliau. Ketika Rasulullah SAW keluar, beliau merasakan bahwa orang-orang merasa heran atas perilakunya, lalu beliau bersabda, ‘Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku. Aku tidak suka kalau ajalku tiba nanti, emas tersebut masih ada padaku sehingga menjadi penghalang bagiku ketika aku ditanya pada hari Hisab nanti. Oleh karena itu, aku memerintahkan agar emas itu segera dibagi-bagikan’,” (HR. Bukhari).
Keajaiban Sedekah: Menghindarkan Diri dari Musibah
Begitu istimewanya sedekah, sehingga banyak keutamaan yang didapatkan bagi orang yang melaksanakannya, salah satunya sedekah dapat menghindarkan diri dari musibah.
Selain pahalanya besar, Allah menjanjikan nilai lebih dan keutamaan sedekah, diantaranya sedekah berfungsi untuk menolak bala dan bencana dalam kehidupan manusia. Bahkan sedekah bukan hanya menghindari bencana, akan tetapi bencana tidak akan melewati jika ada orang-orang bersedekah.
Kta sebagai manusia yang diselimuti serba kelemahan dan kekurangan tidak akan mampu mendeteksi sedekah yang mana dan sedekah apa saja yang bisa menghindari bencana tersebut, sehingga tidak melewati kita. Rasulullah Saw, bersabda yang artinya: Bersegeralah kamu bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. (HR. Imam Baihaqi).
https://www.youtube.com/watch?v=qJEfieAkr84&t=21s
Ujian berupa bencana tetap akan datang kepada kita bukan karena Allah tidak sayang dan tidak menilai sedekah kita. Namun, ini adalah bentuk ujian apakah kita akan tetap bersedekah seperti biasanya, atau tidak, walaupun bencana dan kesulitan kita hadapi, atau berhenti karenanya. Oleh karena membiasakan sedekah dalam kondisi apapun adalah sesuatu yang istimewa dan sangat bermanfaat.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo),” (HR.Thabrani).
BACA JUGA: Bicara dengan Kata-kata Menyenangkan Termasuk Sedekah
Ketahui oleh kita semua, bahwa orang yang sudah meninggal dunia itu telah melihat malaikat pencabut nyawa, ia telah melihat malaikat Munkar dan Nakir, mereka sudah ditanya tentang siapa tuhannya, siapa nabinya, dan apa agamanya. Ia sudah sedang merasakan gelapnya kubur, sempitnya kubur, dia merasakan sepinya alam kubur sendirian, tidak ada siapa-sapa, tidak ada yang membantu dia.
Pada saat seperti itulah orang yang sedang ada di alam kubur itu melihat dahsyatnya sedekah serta manfaat yang dirasakan oleh ahli kubur.
Keajaiban Sedekah: Yang Melalaikannya Akan Menyesal Saat Meregang Nyawa
Tentang ini Allah menggambarkannya dengan jelas dalam al-Qur’an surat al-Munafiqun ayat ke-10:
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, lalu dia berkata (dengan penuh penyesalan): Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku akan bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa setiap orang yang melalaikan kewajiban pasti akan merasa menyesal di saat meregang nyawa. Mereka meminta agar usianya diperpanjang sekalipun hanya sebentar untuk bertaubat dan menyusul semua amal yang dilewatkannya.
Bahkan Buya Hamka menyebut bahwa permintaan mundur atau hidup lagi agar bisa bersedekah itu percuma. Sudah kasep dan terlambat. Allah menegaskan bahwa permohonan itu tidak mungkin dikabulkan, dan tidak mungkin terjadi. Kematian itu sesuatu hal yang mustahil ditangguhkan dan tidak mungkin lagi mengerjakan amal apapun, orang yang sudah meninggal. Tidak ada lagi amal pasca kematian. Pasca kematian adalah balasan untuk segala amal selama di dunia. []
SUMBER: BDK KEMENETRIAN AGAMA PALEMBANG