KEBAKARAN hebat yang menimpa pulau Maui, Hawaii, menjadi kebakaran yang paling mematikan di Amerika Serikat dalam satu abad terakhir. Hingga saat ini, hanya seperempat dari reruntuhan kota Lahaina yang hancur yang bisa dimasuki tim bantuan untuk diperiksa.
Korban tewas penyebab kebakaran di Pulau Maui, Hawaii ini di laporkan mencapai 94 orang dan kemungkinan besar terus bertambah, karena masih dalam tahap pencarian.
Lebih dari 2.200 bangunan rusak bahkan hancur karena kobaran api yang membakar kota Laihana, oleh karena itu kerugian pun mencapai 5,5 milyar dollar AS, atau setara dengan Rp84 triliun, dan menyebabkan ribuan masyarakat kehilangan tempat tinggalnya.
BACA JUGA: Aksi Heroik Remaja Muslim Selamatkan 3 Anak Kecil dari Kebakaran Rumah
Beberapa hari setelah kebakaran hebat tersebut, petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan percikan percikan api, dan anjing pelacak juga mengendus di sepanjang reruntuhan bangunan di kota Laihana yang hangus.
Mengutip dari CNN INDONESIA, kebakaran ini bermula dari semak yang terbakar di distrik Kula, Kota Maui, pada 8 Agustus malam. Kebakaran itu akibat dari kekeringan lahan yang melanda Hawaii sehingga menimbulkan kobaran api yang menjalar dengan cepat.
Kobaran api kemudian merambat luas ke area lain hingga ke Kota Lahaina. Kebakaran ini juga diperparah dengan munculnya Topan Dora, yang membuat kobaran api semakin meluas.
Banyaknya korban imbas akibat kebakaran ini, diduga akibat sistem peringatan dini yang kurang baik di wilayah kota Lahaina. Banyak juga penduduk yang mengeluhkan bahwa pencegahan dini mestinya bisa dilakukan, sebelum api melalap habis tempat tinggal mereka.
“Bukit di belakang kami terbakar dan tidak ada yang memberi tahu kami,” kata salah satu penduduk Vilma Reed kepada AFP.
Ia kemudian berujar, “Anda tahu kapan kami menyadari ada api? Saat api di seberang jalan dari kami.”
BACA JUGA: Viral Ayat Alquran di Tembok Masjid JIC Selamat dari Kebakaran
Pihak berwenang disebut telah mengirim peringatan darurat lewat ponsel, radio, dan televisi. Namun, hal itu di sampaikan saat tengah pemadaman listrik dan layanan seluler oleh pemerintah, belum diketahui berapa banyak dari peringatan itu yang sampai ke penduduk.
Senator Hawaii Mazie Hirono, mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menunggu hasil penyelidikan oleh jaksa agung negara bagian terkait lambatnya peringatan. []
REDAKTUR: SYIFA MIFTAHUL RAHMA | SUMBER: DETIK.COM | ANTARA NEWS | KOMPAS.COM | CNN INDONESIA