UMAR bin Khaththab. Keberanian dan ketegasannya terkenal seantero Mekah. Ia orang yang sangat membenci Rasulullah. Tetapi Allah telah memancarkan cahaya hidayah di hatinya yang menghantarkan Umar menuju Islam.
BACA JUGA: Doa Umar soal Pengharaman Khamar
Ia diberi gelar al-Faruq karena keberaniannya dalam mengajukan dakwah secara terang-terangan. Ia yang menjadi tangan kanan Rasulullah.
Sebagian sahabat ketika hijrah ke Madinah pergi dengan cara sembunyi-sembunyi. Tapi, dialah Umar dengan keberaniannya ia berangkat hijrah ke Madinah secara terang-terangan.
BACA JUGA: Sebelum Wafat, Khalifah Umar Sampaikan Empat Pesan Terakhir Ini
Dari ‘Abdullah ibn ‘Abbas berkata, “Ali ibn Abi Thalib berkata kepadaku, ‘Aku tidak mengetahui seorang pun yang hijrah melainkan dengan sembunyi-sembunyi, kecuali `Umar ibn Al-Khaththab. Umar menyandang pedang dan busur anak panahnya di pundak lalu mendatangi Ka`bah, tempat kaum Quraisy sedang berada di halamannya. Dia melakukan tawaf sebanyak tujuh kali dan mengerjakan shalat dua rakaat di Maqam Ibrahim. Kemudian `Umar mendatangi perkumpulan mereka satu per satu dan berkata, ‘Barang siapa ibunya merelakan kematiannya, anaknya menjadi yatim, dan istrinya menjadi janda, temuilah aku di belakang lembah itu. “Ali berkata, ‘Tidak ada seorang pun yang mengikuti ‘Umar kecuali orang-orang yang tertindas, hingga dia mengajarkan dan menunjukkan mereka ke jalan yang benar.” []
Sumber: 150 Kisah Umar bin al-Khaththab/ Penulis: Ahmad Abdul `Al Al-Thahtawi/ Penerbit: Mizan/ April 2016