KEBAHAGIAAN menyelimuti keduanya, karena keduanya merupakan pengantin baru. Dia adalah Aminah binti Wahhab dan Abdullah bin Abdul Muthalib, orang tua penutup para nabi dan penutup para rasul.
Abdullah melewatkan sepuluh hari bersama Aminah. Selanjutnya, ia ikut bergabung dengan suatu kafilah yang berjalan ke utara, menuju negeri Syam. Aminah merasa takut dan khawatir. Abdullah pun berusaha menenangkan sambil melepaskan diri dari kedua tangan Aminah. Sementara itu, kegelisahan dan kekhawatiran masih mencekam dalam kesadaran Aminah.
BACA JUGA: Perbedaan Hijrahnya Rasulullah dengan Nabi Lainnya
Satu bulan sudah Abdullah pergi meninggalkan Aminah seorang diri di Makkah. Setelah kepergian sang suami, Aminah merasakan dirinya sedang hamil dan mulai diliputi kerinduan kepada Abdullah. Ia seolah ingin terbang membawa kabar gembira itu kepada Abdullah.
Hari-hari terasa berjalan begitu lambat hingga saat kepulangan Abdullah pun tiba. Aminah berdiri di dalam rumah menanti masuknya Abdullah dan menanti budak wanitanya, Ummu Aiman, untuk segera menyampaikan kabar gembira itu.
Akan tetapi, yang datang justru ayah Aminah ditemani oleh Abdul Muththalib. Mereka berdua menasihati agar Aminah bersabar dan banyak berdoa karena Abdullah tertinggal bersama beberapa pamannya di Yatsrib disebabkan sakit yang ia derita.
BACA JUGA: Kenapa Kisah Nabi Musa Paling Banyak Diceritakan dalam Alquran?
Beberapa hari kemudian, terdengarlah kabar bahwa Abdullah telah meninggal dan dimakamkan di Yatsrib. Saat itu Abdullah masih menjadi seorang pengantin yang belum sempat melihat istrinya untuk kedua kali.
Umurnya ketika itu belum lebih dari delapan belas tahun. Berita duka itu pun begitu mengejutkan Aminah. Hatinya merasa sangat sedih dan berduka yang tak tertahankan atas kepergian Abdullah untuk selamanya. []
Sumber: Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam/ Penulis: Bassam Muhammad Hamami/ Penerbit: Qisti Press/ 2017