SAUDI–Arab Saudi mengumumkan kebijakan baru di bidang pariwisata dengan mengizinkan turis asing yang tak menikah menginap di satu kamar hotel. Hal ini merupakan bagian dari reformasi yang termaktub dalam Visi Saudi 2030 yang digagas oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
Selain keluarkan izin bagi turis tak menikah menginap dalam satu kamar, Arab Saudi juga membuat reformasi bagi kaum perempuan.
Tercatat ada tiga kebijakan Arab Saudi bagi kaum perempuan:
1 Dicabutnya Larangan Menyetir bagi Perempuan
Pada 24 Juni 2018, Riyadh mengumumkan pencabutan larangan bagi wanita untuk mengemudikan mobil yang berlangsung selama beberapa dekade terakhir.
BACA JUGA:Â Arab Saudi Ijinkan Perempuan Jadi Tentara
Sebagai langkah awal, Arab Saudi dilaporkan menerbitkan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi 10 perempuan pada 4 Juni tahun lalu.
2 Perempuan Boleh Menonton di Stadion Sepak Bola
Sebelum mencabut larangan menyetir, pada awal 2018 Saudi memutuskan untuk mengizinkan perempuan menonton pertandingan sepak bola di stadion.
3 Perubahan dalam Sistem Perwalian
Reformasi lain yang memberikan dampak besar adalah izin perempuan untuk bepergian ke luar negeri tanpa izin wali pria.
Sebelumnya, setiap perempuan butuh izin dari ayah, suami, maupun kerabat pria jika ingin melakukan sesuatu.
Perubahan peraturan tersebut memungkinkan setiap perempuan yang berusia di atas 21 tahun berhak bepergian ke luara negeri tanpa izin wali.
BACA JUGA:Â Arab Saudi Berutang ke AS USD 181 Juta
Selain tiga kebijakan di atas, pada Rabu (9/10/2019) ada perubahan baru untuk meningkatkan hak-hak wanita dan mengumumkan perempuan boleh berdinas sebagai tentara sebagai bagian dari reformasi yang gencar dilakukan.
“Langkah-langkah lain untuk pemberdayaan,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Senin (14/10/2019).
Nantinya, setiap perempuan yang tertarik menjadi tentara bisa mengabdi dengan pangkat prajurit kelas satu, kopral, ataupun sersan. []
SUMBER: KOMPAS