BOGOR–Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tak bisa menyembunyikan rasa kekecewaannya usai menemukan sejumlah warga menggunakan dana bantuan sosial (bansos) untuk membeli baju Lebaran, bukannya untuk membeli kebutuhan pokok.
Bima mengungkapkan, kondisi itu ia temukan ketika melakukan sidak di kawasan Pasar Anyar, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Â Sedih banyak Orang Abai Soal Covid-19, Istri Bima Arya: Jangankan Berdoa, Malah Keluyuran Ketawa-ketawa
Dari hasil penelusurannya itu, Bima mengambil sampel sejumlah pengunjung pasar dengan melakukan pencocokan terhadap Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan aplikasi database Sistem Kolaborasi dan Solidaritas untuk Rakyat (Salur) milik Pemkot Bogor.
Hasilnya, enam dari 10 orang pengunjung Pasar Anyar terdata sebagai penerima dana bansos. Ia pun mencurigai bahwa uang tunai bansos tersebut dipergunakan untuk berbelanja baju lebaran.
“Jadi kita masukkan NIK-nya waktu di pasar. Kira-kira enam dari 10 ibu-ibu terdaftar penerima bantuan,” ungkap Bima, Jumat (22/5/2020).
Kondisi itu membuatnya kecewa. Bima mengaku tidak habis pikir, masih ada warga yang mementingkan belanja baju Lebaran di tengah situasi serba sulit sekarang ini.
Bima Arya menduga fenomena tersebut terjadi karena dua faktor kemungkinan. Pertama, penyaluran tidak tepat sasaran. Kedua, penerima bansos tidak bijak menggunakan uang.
“Makanya saya minta kemarin data bansos dievaluasi lagi. Saya juga imbau kepada warga tahan dulu belanja yang nggak penting. Belanjanya setelah lebaran,” tuturnya.
BACA JUGA:Â Bikin Haru, Warga Perumahan di Bogor Gotong Royong Bantu Keluarga Covid-19
Sebelumnya, Bima mengancam akan mencabut seluruh bantuan tunai yang diberikan kepada warga jika uang tersebut dipergunakan untuk membeli pakaian untuk lebaran.
“Kalau belanja sembako kita maklumi. Tapi kalau belanja pakaian ini yang agak mengecewakan. Sudah saya katakan bahwa lebaran tahun ini kita prihatin dulu. Kalau bantuan dari pemerintah dipakai beli baju, akan kita cabut bantuannya,” beberapa waktu lalu. []
SUMBER: KOMPAS