MESUT Ozil yang merupakan bintang sepakbola klub Liga Inggris Arsenal, menyatakan kekecewaannya atas tanggapan klubnya terkait komentar dirinya tentang Muslim Uighur beberapa waktu lalu.
Pada Desember 2019, Ozil menyuarakan aspirasinya di media sosial terkait derita muslim Uighur di Cina. Pesepakbola muslim berkebangsaan Jerman itu menentang perlakuan Cina terhadap populasi Uighur di wilayah barat laut Xinjiang yang dilaporkan menahan lebih dari satu juta muslim di kamp penjara.
BACA JUGA: Ozil Bela Muslim Uighur, China Batal Tayangkan Pertandingan Arsenal VS Manchester City
Saat itu, Ozil menulis: “Oh Turkestan Timur! Luka berdarah Umat. Komunitas pejuang yang menentang penganiayaan. Orang-orang beriman mulia yang berperang sendirian melawan mereka yang mencoba secara paksa mengambil mereka dari Islam.
Alquran dibakar, masjid ditutup, madrasah dilarang, ulama dibunuh satu per satu.
Saudara-saudara itu dipaksa masuk ke kamp. Laki-laki Tionghoa menetap di keluarga mereka, bukan mereka. Para suster dipaksa menikah dengan pria Tionghoa.
Terlepas dari semua ini, Umat Nabi Muhammad diam. Muslim tidak didukung. Tidakkah mereka tahu bahwa menyetujui penganiayaan adalah penganiayaan?”
BACA JUGA: Seperti Ozil, Sonny Bill Williams Berani Suarakan Protes untuk Bela Uighur
Saat itu, beragam respon dilontarkan berbagai pihak, termasuk fans Arsenal di Cina yang keberatan dengan pernyataan Ozil. Sebagai respon, pihak Arsenal dengan cepat merilis pernyataan di Weibo, situs media sosial terkemuka di Tiongkok, serta platform lain dengan menekankan bahwa klub itu apolitis. Dengan kata lain, Arsenal menjauhkan diri dari pernyataan yang diposting Ozil.
“Mengenai komentar yang dibuat oleh Mesut Özil di media sosial, Arsenal harus membuat pernyataan yang jelas,” bunyi pernyataan klub tersebut, “Konten yang dipublikasikan adalah pendapat pribadi Özil. Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu berpegang pada prinsip untuk tidak melibatkan diri dalam politik.”
Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara untuk The Atheltic, seperti dikutip dari Ilmfeed (13/8/2020), Ozil mengungkapkan bahwa dia menemukan reaksi Arsenal dan klaim apolitis-nya itu mengecewakan. Mengingat klub tersebut baru-baru ini turut mendukung Black Lives Matter.
Black Live Matter merupakan kampanye yang muncul dalam aksi protes yang dilatarbelakangi peristiwa terbunuhnya George Floyd, seorang warga kulit hitam Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Berani Bela Uighur, Mesut Ozil Diganjar Penghargaan Muslim Terbaik 2019
“Mereka bilang mereka tidak terlibat dalam politik tapi ini bukan politik dan mereka terlibat dalam masalah lain. Di Amerika. Kita melihat George Floyd terbunuh dan dunia angkat bicara mengatakan Black Lives Matter, dan itu benar. Kita semua setara dan adalah hal yang baik bahwa orang-orang melawan ketidakadilan,” kata Ozil.
“Tapi saya berharap orang-orang akan melakukan hal yang sama untuk Muslim karena Arsenal memiliki banyak pemain dan penggemar Muslim juga, dan penting bagi dunia untuk mengatakan bahwa kehidupan Muslim itu penting,” tegasnya. []
SUMBER: ILMFEED