BEBERAPAÂ kali saya harus keluar kota dan Iona (anak saya) tidak mau ikut. Sebelum tidur saya beri pijakan. “Iona besok Umi mau ke Tasik. Iona mau ikut atau mau sekolah?” tanya saya. “Ke sekolah,” tukasnya.
Saat bangun pagi, setelah mandi dan sarapan kembali saya tanya, “Iona mau ikut Ummi atau ke sekolah?”
Dengan lugas dia jawab, “Ke sekolah.”
Loh bukannya Iona masih 2 tahun 7 bulan? Kok sudah sekolah, apa nggak terlalu kecil? Terus di sekolah belajar apa? Begitu biasanya pertanyaan yang muncul.
Sekolah sekecil itu tetap aman bagi Iona, banyak pelajaran berharga yang dia dapat dari guru dan teman-teman. Salah satu nya belajar mandiri, kegiatan makan seperti gambar di bawah ini adalah salah satu kegiatan yang melatih kemandirian.
Mereka belajar makan sendiri bukan karena gurunya tega tidak peduli atau tak mau membantu anak. Tapi agar anak terlatih kemandiriannya. Makan bersama teman itu sungguh menyenangkan.
Selain kemandirian melalui kegiatan makan, sejak dini anak dibangun kemampuan motoriknya. Memegang sendok dan garpu, kadang memungut dengan jari-jari karena memakai sendok dan garpu belum terlalu ahli. Apakah meja makan rapi? Hmmmm, yang pasti berantakan, banyak ceceran makanan, tapi dengan itu anak-anak belajar.
Anak akan terampil jari jemarinya ketika anak belajar menggunakan nya sejak dini. Kemampuan motorik halus ini tak kalah penting dengan kemampuan mandiri tadi.
Jadi banyak pelajaran yang Iona bisa dapatkan, untuk saat ini baru dua ya yang dibahas, nanti kita sambung ke tulisan berikutnya, apalagi yang dia bisa dapatkan dari kegiatan makan saja. []