DIRIWAYATKAN dalam Sirah ibn Hisyam di saat kurban, Rasulullah ﷺ membeli 100 ekor Unta, 63 ekor disembelih oleh beliau dan sisanya diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib untuk beliau melanjutkan penyembelihannya.
63 ekor yang disembelih oleh Rasulullahﷺ, hal itu menandakan usia beliau 63 tahun.
Hanya saja ada satu hal yang aneh, sebagaimana onta dan hewan sembelihan yang lainnya tidak boleh melihat darah, oleh karena itu ketika penyembelihan pasti ditutupi, karena jika melihat darah maka hewan itu akan mengamuk.
Namun ketika Rasulullah ﷺ memberi minum unta-unta itu kemudian mengumpulkannya untuk disembelih, maka sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, kita tutupi menggunakan tabir supaya darah tidak terlihat oleh unta yang lain.”
BACA JUGA: Abdullah bin Umar, Sahabat yang Mengikuti Jejak Rasulullah
Rasulullah berkata, “Jangan ditutupi biarkan unta yang lain melihatnya.”
Sahabat berkata, “Wahai Rasulullah mereka akan mengamuk jika melihat darah atau temanya disembelih.”
Rasulullah ﷺ berkata “Biarkan mereka melihat.”
Maka para unta itu melihat, ketika beliau sudah mengeluarkan pisaunya dan menajamkannya apa yang di perbuat oleh unta-unta itu?
Mereka berdesakan untuk lebih dahulu di sembelih oleh tangan Sayyidina Muhammad ﷺ, unta tersebut roboh satu persatu, yang lain menjulurkan kepalanya, satu -satu berdesakan ingin dahulu di sembelih oleh Rasulullah.
BACA JUGA: Shalat Maghrib, Ini Surat yang Dibaca Rasulullah SAW
Demikian cintanya hewan-hewan kepada Rasulullah ﷺ, dijelaskan oleh Al Imam Muhadits Al Imam Abdurrahman Addiba’i didalam maulidnya yang terkenal Ad Diba’.
ﺃَﻟﻢَْ ﺗَﺮَﺍﻫَﺎ ﻭَﻗَﺪْ ﻣَﺪَّﺕْ ﺧُﻄَﺎﻫَﺎ، ﻭَﺳَﺎﻟَﺖْ ﻣِﻦْ ﻣَﺪَﺍﻣِﻌِﻬَﺎ ﺳَﺤَﺎﺋِﺐْ، ﻓَﻬِﻢْ ﻃَﺮَﺑًﺎ ﻛَﻤَﺎ ﻫَﺎﻣَﺖْ ﻭَﺇِﻟَّﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻓِﻲ ﻃَﺮِﻳْﻖِ ﺍﻟْﺤُﺐِّ ﻛَﺎﺫِﺏْ
“Apakah kalian tidak lihat bahwa semua unta (sampai saat ini) yang mau menuju ke Madinah pasti unta – unta itu akan langkahnya di perpanjang (melangkahnya lebih cepat, terburu – buru) ingin sampai ke Madinah, akan kalian saksikan semua unta kalau mau masuk ke madinah pasti mengalirkan air matanya karena mereka bergegas ingin cepat sampai ke Madinah (rindunya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam)” []