PADA mulanya, kakak saya nomor dua memiliki kesuksesan lebih daripada semua adik-adiknya—kakak nomor satu sudah meninggal. Karirnya di Jakarta menjulangkannya pada titik keemasan dimana dia bisa memberikan banyak bantuan untuk adik-adiknya, saya dan kakak saya nomor tiga. Kami merasa bangga memiliki kakak yang bisa membantu keluarga. Tapi ternyata kesuksesan yang dimilikinya berumur sangat singkat ketika dia memilih jalan untuk berwirausaha.
Berwirausaha memang menjanjikan kesuksesan dan keuntungan yang berlipat-lipat. Tapi berwirausaha juga memberikan sebuah risiko yang tidak sedikit. Jangan pernah berpikir usaha itu akan selalu sukses, tapi kita juga harus berpikir usaha itu berisiko gagal. Hanya kegagalan yang telah disiapkan akan lebih mudah menerimanya dan mudah menanggulanginya, sehingga untuk bangkit kembali masih memiliki kepercayaan diri.
BACA JUGA: Kumpulan Hadist Motivasi Kerja
Sebenarnya jalan yang sudah ditempuh oleh kakak saya dalam berwirausaha sudah merupakan jalan yang berpotensi untuk berkembang. Tapi ketidaksabaran untuk meraih keuntungan lebih besar membawanya pada titik kegagalan. Pada waktu itu kakak saya, dengan bantuan saya untuk berpromosi, mendapatkan dua proyek pembuka di salah satu perusahaan terbesar di kota saya. Tapi ketika kedua proyek itu belum selesai, kakak saya melirik proyek lain yang nominalnya lebih besar.
Al-hasil karena ketidak hati-hatian dan keteledoran dalam menanganinya, ketiga proyek tersebut hanya satu yang masih terselamatkan dengan margin keuntungan sangat kecil. Sementara kedua proyek lainnya menelan kerugian yang tidak sedikit.
Pil pahit yang ditelan dalam kegagalan berwirausaha adalah normal, karena dalam kegagalan tersimpan kesuksesan yang akan terwujud bagi orang-orang yang memahaminya. Kegagalan kakak saya berakibat panjang dalam kehidupannya. Tapi satu yang akan selalu dia ingat, dia pernah gagal, dan dia tidak pernah menyiapkan kegagalan itu.
Sebagian orang bilang mau mulai berwiraswasta kalau seandainya sudah memiliki modal uang yang cukup, tapi modal kegagalan sebenarnya sudah cukup membuat orang untuk berwirausaha.
Banyak orang yang mengalami kegagalan , tapi hanya sedikit orang yang mampu memahami kegagalan. [islampos]