BAGAIMANA ya, kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ? Banyak yang belum diketahui tentang hal itu.
Kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ tentunya berbeda dengan masa sekarang. Ada rentang waktu yang terpaut sangat jauh, yakni 14 abad lebih antara masa Rasulullah ﷺ hidup dengan masa kini.
Dikutip dari laman kalam Sindonews, Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA., pengasuh rumah fiqih Indonesia, menjelasakan gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ. Berikut penjelasannya:
1 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: Makanan
Masyarakat di masa Rasulullah ﷺ tidak makan nasi seperti kita, tapi makan roti atau kurma. Bagi kita, roti atau kurma itu cemilan, bukan makanan pokok. Kurma kadang hanya kita makan di bulan Ramadhan ketika buka puasa.
Gambaran kehidupan di masa Rasulullah ﷺ: Pakaian
Mekkah Madinah itu hitungannya sudah di wilayah subtropis. Ada musim panas dan musim dingin. Pakaian musim panas pasti beda dengan pakaian musim dingin.
2 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: Rumah
Rumah orang di masa kenabian itu masih amat sederhana. Kebanyakan beralaskan tanah, masuk rumah tetap pakai sendal. Kamar-kamar di dalam rumah itu biasanya tidak ada pintu dan kunci dari dalam. Paling jauh hanya dihamparkan satir saja. Maka jangan heran kalau sampai turun ayat yang mengatur waktu untuk masuk kamar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ۚ مِنْ قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُمْ مِنَ الظَّهِيرَةِ وَمِنْ بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ۚ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balihg di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’. (Itulah) tiga aurat bagi kamu.” (QS. An-Nur: 58)
BACA JUGA: Sederhana, Inilah Bentuk Kamar Mandi di Rumah Nabi
3 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: WC
Yang pasti rumah di masa itu tidak ada WC nya. Jadi jika kebelet, harus keluar rumah dan pemukiman ke gurun pasir untuk buang hajat. Dan tidak ada kamusnya cebok pakai air. Mereka membersihkannya dengan tiga buah batu.
Untuk penerangan di malam hari, ada lampu minyak. Begitu matahari terbenam, ya sudah semua orang masuk rumah. Lepas shalat Isya’ semua penduduk Madinah pun terlelap. Tidak ada kehidupan malam. Dan Nabi sendiri pun terbiasa tidur lepas shalat Isya’.
4 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: Kamar Mandi
Kalau untuk mandi tidak di gurun pasir, tapi di rumah masing-masing. Ada kamar mandi tapi tidak ada closetnya. Namun, karena tidak setiap rumah punya sumur, maka pakai air itu hemat sekali. Maka gaya mandinya tidak jebur-jebur macam kita. Dan tidak harus mandi tiap hari pagi dan sore.
Jika Nabi mandi, airnya hanya satu sha’ alias 3,5 liter. Jika wudhu’ beliau hanya butuh satu mud, kira-kira 0,7-0,8 liter. Hemat air sekali, karena tidak setiap rumah punya sumber air.
5 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: Masjid
Masjid Nabawi tidak ada atapnya, kecuali di bagian yang sempit memang diberi atap, tapi itu pun hanya dari daun kering. Sinar matahari pun tembus. Untungnya Madinah tidak kenal musim hujan.
Interiornya dinding kasar tanpa lukisan kaligrafi dengan ornamen bunga. Jelas tidak ada kubah apalagi tiang menara menjulang.
Adzan hanya terdengar sejauh suara Bilal apa adanya. Lantainya pun sama juga dengan rumah mereka, hanya tanah dan pasir.
Pemandangan setiap shalat lima waktu dilaksanakan, semua jamaahnya tetap pakai alas kaki. Tidak ada tempat penitipan sendal. Dan pemegang rekor sebagai masjid yang belum pernah terjadi kasus kehilangan sendal. Oh ya, Masjid Nabawi sejak zaman dulu bahkan hingga kini tidak pernah ada kotak amalnya, lho.
BACA JUGA: 8 Fakta Kubah Masjid Nabawi yang Jarang Diketahui
6 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: Pasar
Madinah bukan kota perdagangan tapi daerah perkebunan. Tidak seperti Mekkah yang merupakan pusat perdagangan. Pasar memang ada di Madinah, tapi terbatas. Belum tentu buka tiap hari, itu pun belum tentu sehari penuh.
Jual-beli di pasar kadang tidak pakai uang, tapi pakai barang alias barter. Beli beras pakai beras, beli emas pakai emas.
7 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: Uang
Tidak semua transaksi dilakukan dengan barter. Ada juga yang pakai uang. Tapi asal tahu saja bahwa di masa itu alat tukar yang digunakan masih berupa koin logam. Uang kertas jelas tidak ada. Menulis ayat Quran saja pun bukan di atas kertas.
Uang logam yang terbuat dari emas dinamakan Dinar. Ada yang terbuat dari perak dinamakan dirham. Ada juga yang terbuat dari tembaga atau besi, disebut fulus.Nilainya amat bergantung pada bendanya. Dinar itu paling tinggi karena fisiknya emas. Di bawahnya ada dirham. Paling rendah adalah fulus.
Yang banyak orang tidak sadar ternyata Dinar dan dirham itu bukan produk Makkah atau Madinah, tapi produk negara lain. Dinar itu biasa digunakan orang Romawi yang Nasrani, sedangkan Dirham itu biasa digunakan orang Persia yang majusi alias menyembah api. Dan Nabi serta para shahabat tidak pernah menciptakan ‘mata uang Islam’.
8 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: Kendaraan
Sepeda, motor, mobil, kereta, pesawat di masa itu belum ada. Kendaraan itu identik dengan unta, kuda atau keledai. Hewan-hewan itulah yang hilir mudik di kota Madinah kala itu.
BACA JUGA: Pendapat Para Ulama Soal Tempat Tinggal Istri Nabi
9 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: Mushaf
Sepanjang 23 tahun turun ayat Quran, semuanya dipastikan ditulis oleh para shabat yang diangkat secara khusus sebagai penulis wahyu. Pokoknya dipastikan tak ada satu pun ayat yang lolos tanpa teks tulisan. Nabi sampai punya 48 orang juru tulis Wahyu. Yang paling top adalah Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Ka’ab.
Namun, pada zaman itu penggunaan kertas belum ada. Mungkin Tsailun di China sudah menemukan kertas sejak abad kedua masehi. Tapi belum diproduksi massal, sehingga harga kertas masih belum ergonomis. Maka teks ayat Quran itu dituliskan di kulit hewan, pelepah kurma, batu yang pipih dan kadang tulang unta yang lebar dan gepeng juga digunakan.
Sampai Nabi wafat, di zaman Abu Bakar barulah benda-benda berserakan bertuliskan ayat Quran itu disusun ulang sesuai dengan urutan ayat dan surat. Tentu semua sesuai dengan petunjuk dan praktek bacaan Nabi.
10 Gambaran kehidupan masyarakat di masa Rasulullah ﷺ: Iklim
Mekkah dan Madinah itu iklimnya beda jauh dengan kita. Posisinya di tengah gurun. Panasnya minta ampun. Tidak terbayang orang hidup Madinah di masa kenabian. Ketika musim panas, apa yang mereka lakukan untuk menghadapi suhu udara sepanas itu. Entahlah. []
SUMBER: KALAM SINDONEWS