UMAR bin Khaththab pernah berkata, “Jika aku masih hidup, in syaa Allah aku akan mengunjungi rakyatku setahun penuh. Aku tahu bahwa orang-orang memiliki keperluan yang tidak sampai padaku karena mereka tidak dapat menemuiku, sedang para pengawalku tidak mau menyampaikannya padaku. Aku akan pergi ke Syam dan tinggal di sana selama dua bulan. Lalu pergi ke Mesir dan tinggal di sana selama dua bulan. Kemudian aku pergi ke Bahrain dan tinggal di sana dua bulan. Lalu aku pergi ke Kufah dan tinggal di sana selama dua bulan. Selanjutnya, aku akan pergi ke Basrah dan tinggal di sana selama dua bulan. Berikutnya, aku akan pergi ke Yaman dan tinggal di sana selama dua bulan.”
BACA JUGA: Abu Bakar Bebaskan Budak Miliki Umar
Akan tetapi ‘Umar wafat sebelum semua harapannya itu ia wujudkan.
Mengingat ucapan dan kematian ‘Umar ini, ‘Abdullah bin Mas’ud menangis cukup keras hingga air matanya membasahi jenggot dan pakaiannya. Ia berkata, “’Umar adalah bin Khaththab adlah penjaga Islam, hingga tak satu pun yang telah memeluk agama ini, murtad. Namun, ketika dia wafat, benteng itu mulai rapuh dan terbuka, sehingga ada yang keluar dari Islam. []
Sumber: DR. Ahmad Hatta MA., dkk. Januari 2015. The Golden Story of ‘Umar bin Khaththab. Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka.