RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda mengenai ketegasan Umar, “Orang yang paling menyayangi umatku adalah Umar bin Khattab dan yang paling tegas dalam menegakan perintah Allah adalah Umar.”
Ketegasan dan keistiqamahan Umar dalam menaati perintah Allah menjadikannya sangat bersemangat dan antusias dalam bertanya kepada Rasulullah, tentunya sebuah pertanyaan perkara agama yang baginya saat itu belum jelas.
BACA JUGA: Pernikahan Rasulullah dengan Istri Terakhirnya
Umar bin al-Khattab pernah berkata, “Keinginanku telah diwujudkan oleh Allah pada tiga kejadian.
Aku berkata pada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, alangkah baiknya jika engkau menjadikan maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.’ Allah ‘Azza wa Jalla kemudian menurunkan firman-Nya, “…Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat..” (QS. Al-Baqarah Ayat 125).
Aku berkata kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, orang baik dan orang buruk bebas masuk menemuimu. Alangkah baiknya engkau memerintahkan Ummahatul Mukminin (istri-istri Nabi) untuk berhijab.’ Maka Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan firman-Nya, “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka…” (QS. Al-Ahzaab Ayat 59).
BACA JUGA: Mereka Lebih Takut pada Umar daripada Rasulullah
Ketika sampai padaku bahwa Rasulullah bertikai dengan sebagian istri beliau, aku pun masuk menemui istri-istri beliau dan berkata pada mereka, ‘Berhentilah kalian atau boleh jadi Allah akan mengganti untuk Rasul-Nya yang lebih baik dari kalian.’ Salah seorang dari istri beliau kemudian berkata, ‘Wahai Umar, Apakah Rasulullah tidak dapat menasehati istri-istri belliau sendiri, sehingga kaulah yang menasehati?” maka Allah menurunkan firman-Nya, “Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan” QS. AT-Tahrim Ayat 5).
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.