ANAK yatim dalam ajaran agama islam merupakan kedudukan yang paling istimewa. Karena anak yatim merupakan sosok anak yang ditinnggal pergi oleh seseorang untuk selama-lamanya tentu itu akan menjadi kepedihan yang sangat mendalam.
Apalagi yang ditinggalkannya masih dalam usia anak-anak dan tidak mampu untuk berdiri sendiri dalam menghadapi kehidupan. Oleh karena itu, Islam sangat menaruh perhatian besar kepada anak yatim.
Menyantuni anak yatim juga pada dasarnya merupakan amal ibadah yang sangat mulia di mata Allah SWT. Dengan amalan ini, seseorang akan menjadi manusia yang jauh lebih baik dan lebih bermanfaat untuk orang lain.
Kata yatim berasal dari bahasa Arab artinya anak kecil yang ditinggal oleh ayahnya karena meninggal dunia. Seseorang dikatagorikan sebagai anak yatim sampai ia telah beranjak dewasa atau telah menunjukan tanda-tanda baligh.
BACA JUGA: Doa Anak Yatim dan Kehancuran Negeri Iram
Seperti dalam satu hadits yang menceritakan Ibnu Abbas RA pernah menerima surat dari Najdah bin Amir yang berisi beberapa pertanyaan, salah satunya tentang batasan seseorang disebut anak yatim, Ibnu Abbas menjawab:
“Dan kamu bertanya kepada saya tentang anak yatim, yang kapan terputusnya predikat sebagai yatim itu, sesungguhnya predikat itu terputus bila ia sudah baligh dan menjadi dewasa.”
Kata yatim Allah sebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 23 kali. Yaitu 8 dalam bentuk tunggal, 14 dalam bentuk jamak dan 1 dalam bentuk mutsanna. Al-Qur’an secara tegas mengatakan bahwa sosok anak yatim itu harus dipelihara, dikasihi dan diperhatikan dengan baik. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak yatim. Katakanlah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu.
Allah mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh Allah Maha perkasa, Maha bijaksana.” (Q.S Al-Baqarah: 220).
BACA JUGA: 6 Keutamaan Memuliakan Anak Yatim
Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim
Sebagai uswatun hasanah, Rasulullah SAW telah memberikan contoh untuk mencintai dan menyantuni anak yatim. Apalagi bagi mereka yang masih berusia kecil dan tidak mampu untuk menhadapi diri sendiri, serta masih membutuhkan bantuan untuk menjalankan kehidupannya.
1. Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim dalam Islam: Jaminan Masuk Surga
Seseorang yang menyantuni anak yatim dengan ikhlas dan baik, Allah jaminkan untuknya masuk surga. Seperti sabda Rasulullah SAW:
“Orang yang memelihara anak yatim dikalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah SWT akan memasukannya kedalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Abbas).
2. Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim dalam Islam: Mendapat Predikat Abror
Orang yang selalu menyantuni anak yatim dimasa hidupnya dan memberi makan terhadap orang miskin ia merupakan tanda-tanda orang yang abror. Yakni orang yang diberi predikat saleh atau taat kepada Allah SWT.
BACA JUGA: 10 Muharram yang Kerap Disebut Hari Lebaran Anak Yatim, Ini Penjelasannya
Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Sungguh orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba Allah dan mereka dapat memancarkanya dengan sebaik-baiknya.” (Q.S Al-Insan: 5-6).
3. Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim dalam Islam: Memperoleh Pertolongan dari Allah
Membantu dan menolong anak yatim dengan berbagai bentuk kebaikan yang nyata dengan ikhlas merupakan dari bentuk ibadah yang akan memperoleh pertolongan dari Allah SWT. Seperti sabda Rasulullah SAW:
“Barang siapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin didunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat, Barang siapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitanya di dunia dan di akhirat, dan barang siapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Sunggu Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu mau menolong saudaranya.” (HR. Muslim).
4. Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim dalam Islam: Investasi Amal untuk Akhirat
Salah satu keistimewaan menyantuni anak yatim ialah investasi amal untuk bekal di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika manusia mati maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakanya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah). []
SUMBER: Buku ‘Dahsyatnya Doa Anak Yatim’ Oleh M. Khallurrahman Al Mahfani