ILMU bagaikan sebuah sayap pada burung, bagaimana burung bisa terbang melintasi cakrawala nan luas, bilamana sayapnya bermasalah.
Bagaimana seseorang mampu mengarungi kehidupan yang tanpa diketahui akhir cerita kehidupan akan bagaimana, bahagiakah atau tersedu-sedu, entahlah. Yang pasti dan sudah menjadi ketentuan kita harus mengarungi bahtera kehidupan dengan sebaik-baiknya, agar tak menyesal di kemudian.
Ilmu bagaikan secerca sinar mentari di gelapnya awan hitam nan pekat di langit. Ia memberikan sesuatu yang indah dan harapan pun terhampar luas. Hingga memberikan kepercayaan bahwa hari ini tak akan hujan air mata akibat kebodohan mendera.
BACA JUGA: Mengapa Ilmu Lebih Baik daripada Harta?
Ilmu merupakan sebaik-baiknya ibadah yang dilakukan oleh seseorang yang konsisten (istiqomah). Allah SWT berfirman,
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat,” (QS Al-Mujadilah: 11).
”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (Juga mengatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha perkasa ;agi Mahabijaksana,” (QS Ali Imran: 18).
Ibnu Qayyim berkata, “Dalam ayat ini terdapat keterangan bahwa Allah SWT telah menjadikan orang-orang berilmu sebagai saksi atas ke-Esa-an Allah SWT, ini menunjukan bahwa orang-orang berilmu memiliki keistimewaan di sisi Allah SWT dari beberapa aspek, apa saja:
Pertama, mengkhususkan mereka (orang-orang berilmu) sebagai saksi atas ke-Esa-an Allah tanpa mengikutsertakan golongan manusia lain.
Kedua, mensejejarkan kesaksian mereka dengan kesaksian Allah.
Ketiga, mensejajarkan kesaksian mereka dengan kesaksian para malaikatNya.” Dalam bukunya Fadhluhu Wasyarafuhu.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Dunia adalah terlaknat, terlaknat segala sesuatu yang ada padanya kecuali dzikir kepada Allah, dan segala sesuatu yang berwala’ kepadaNya, orang berilmu, dan orang yang menuntut ilmu,” (Hadis Shahih).
Maka mencari ilmu adalah suatu kemuliaan, memiliki kedudukan yang tinggi serta merupakan ibadah yang istimewa.
Jika berbicara tentang mencari ilmu, maka sesungguhnya itu tidak ada habisnya, dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sorang Muslim, karena ilmu pengetahuan dapat melenyapkan kebodohan serta kezaliman dari dalam diri seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan.
BACA JUGA: Ilmu Ghaib Diketahui Orang-orang Tertentu, Apa Maksudnya?
Allah SWT berfirman, “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu,” (QS Muhammad: 19).
Orang yang memperhatikan kehidupan sebagian orang yang bersikap konsisiten (multazimin) akan menemukan kehampaan diri mereka dari ilmu, bahkan dari ilmu yang amat sederhana dan bersifat mendasar sekali.
Semisal, pemahaman tentang kalimat “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah”, tiga landasan utama dan rukun-rukun shalat, dan lain-lain. []
Referensi: 31 Sebab Lamahnya Iman/Husain Muhammad Syamil/Darul Haq –Jakata/2013