YUSUF bin Najmuddin al Ayyubi. Orang lebih mengenalnya dengan nama Salahuddin al Ayyubi.
Salah satu babak Perang Salib. Pasukan Islam dipimpin Salahuddin Al Ayyubi bertempur dengan pasukan Kristen yang dipimpin Richard The Lionheart.
BACA JUGA: Inilah Pemimpin Muslim yang Disegani Sekaligus Dikagumi Musuhnya
Richard menuntut pembebasan tawanan, tebusan sebesar 200.000 keping emas, dan pasukan muslim harus memperbaiki Salib Suci. Ketika sampai akhir bulan tuntutan itu tidak dipenuhi, kesatria Inggris tersebut membantai 2.700 tawanannya.
Adapun Saladin, begitu nama Salahuddin yang dikenal di Eropa, pada awalnya menetapkan tebusan bagi para tawanannya yang miskin. Akan tetapi, tanpa diduga Saladin membebaskan semua tawanannya meski tebusan tidak dibayarkan oleh Pasukan Salib. Termasuk sisa-sisa tawanan para wanita dan anak-anak. Catat, tanpa tebusan sama sekali.
Tindakan Saladin mengagetkan Eropa. Dia menunjukkan kemuliaan akhlak di samping keteguhan imannya. Tidak mengherankan jika kemudian, Saladin menjadi satu dari sedikit raja muslim yang dihormati oleh orang-orang Eropa, khususnya di Inggris.
BACA JUGA: Begini Kata Orang Barat tentang Saladin
Pada zamannya pula terjadi pernikahan monumental dengan Baitul Maqdis (Yerusalem) sebagai hadiah pernikahan. Saudara perempuan Richard The Lionheart dinikahkan dengan saudara Saladin, Malik al Adil. Peristiwa ini mengakhiri pertikaian antara Islam dan Kristen waktu itu. Sayang, hanya kurang lebih sebulan Saladin menikmati suasana damai tersebut. Pada 19 Februari 1193 dia sakit. Dua belas hari kemudian Saladin wafat di usia 55 tahun. []
@hdgumilang | founder @tapaksejarahislam