SEBELUMNYA, Bunga, 15, tidak pernah menyangka bahwa lelaki yang selama ini ia anggap baik sekaligus pelindungnya, telah merenggut kesuciannya. Andri (31), kekasih bunga, telah dikenal oleh keluarga remaja belasan tahun itu.
Meskipun, sempat merahasiakan dengan apa yang dialaminya selama 18 hari, bunga akhirnya memberanikan diri bercerita kepada keluarganya tentang perilaku keji lelaki yang selama ini ia cintai di Desa Hanjalilan, Kecamatan kota Besi, pada Senin (8/5/2017).
Seperti yang dikutip jawapos, cerita ini bermula saat Bunga akan menjemput sang adik yang diasuh di rumah pelaku, jaraknya tidak jauh dari kediamannya. Karena sudah terbiasa, orang tuanya menitipkan adiknya ke keluarga pelaku selama bekerja di perkebunan kelapa sawit, Bunga pun tak menaruh curiga, karena sudah mengenal baik dengan keluarga pelaku.
Ternyata, apa yang diyakininya selama ini salah. Sebab, seusai adiknya pulang, Bunga tiba-tiba dicegat oleh pelaku, dibujuk rayu dan di bawa masuk kembali ke rumah pelaku. Tanpa menaruh curiga dengan rayuan tersebut, akhirnya Bunga pun menuruti keinginan pelaku. Naasnya, Andri yang dikenalnya baik, tiba-tiba menjadi seorang yang sangat jahat. Bunga dilucuti pakaiannya, sampai akhirnya direnggut kesuciannya.
Mendapat perlakuan tak senonoh tersebut, Bunga pun menangis sejadi-jadinya. Karena setelah puas melakukan perbuatan cabul, Bunga hanya disuruh pulang saja, tanpa difikirkan perasaannya.
Setelah puas, pelaku menyuruh korban pulang. Remaja putus sekolah itu pun melangkahkan kakinya dengan perasaan pilu. Kesuciannya direnggut oleh orang yang tidak diharapkannya.
“Pengakuannya, perbuatan itu (cabul, red) dilakukan sebanyak satu kali,” kata Kapolres Kotim AKBP Muchtar Siregar, melalui Kapolsek Kotabesi Iptu Sugeng.
Kini, pelaku yang bekerja di perusahaan sawit PT NSP tersebut, terpaksa mendekam di balk jeruji Mapolsek Kotabesi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara Bunga dan kedua orang tuannya, kini hanya bisa menanggung derita. []