PERCAYAKAH Anda jika ada orang yang punya tanggal lahir kayak gini; Roma, 50 Februari 46 SM? Yang benar aja, masa ada tanggal 50? Nah, kalau buka buku sejarah, Anda pasti nggak akan merasa aneh. Dulu, memang sempat ada bulan Februari yang jumlah harinya mencapai 51 hari, bahkan adabulan yang jumlah harinya sampai 97 hari. Semua itu gara-gara sebuah kesalahan perhitungan kalender masehi.
Kejadiannya saat Julius Caesar berkuasa di Roma. Saat itu, kalender masehi telah meleset dua bulan bila dibandingkan dengan musim yang berjalan. Agar kalender itu kembali selaras dengan musim, dia menetapkan 100 hari untuk ditambahkan pada tahun berikutnya, 23 hari dia tambahkan pada bulan Februari dan 67 hari ditambahkan pada bulan November.
Kebayang nggak? Pada tahun tersebut, bulan Februari jadi terdiri dari 51 hari dan bulan November 97 hari! Jika kejadian itu terjadi di zaman ini, nggak kebayang gimana kacaunya. Bakal banyak jadwal pernikahan, gajian, jadwal penerbangan, ujian sekolah yang jadi berantakan.
Makanya, para ahli menyebut tahun itu “tahun kacau”. Lima belas abad setelah perbaikan kalender masa Julius Caesar itu, kesalahan pada kalender masehi kembali terjadi. Setiap 128 tahun, kalender julius selalu meleset satu hari.
Kesalahan hitungan itu terus bertumpuk selama berabad-abad tanpa ada yang memperbaikinya. Akibatnya, kalender julisus ketinggalan 13 hari jika dibandingkan dengan posisi matahari. Kesalahan ini sangat berpengaruh pada perayaan hari-hari besar agama.
Pada 1582, Paus Gregorius XIII berunding dengan para ahli untuk membicarakan masalah ini. Akhirnya, diputuskan bahwa tahun berikutnya harus disunat 10 hari.
Sejak saat itu, hampir semua pengguna kalender masehi memperbaiki kalendernya. Kalender yang diperbaiki Gregorius itu disebut kalender gregorian. Kalender ini dipake secara luas oleh sebagian besar manusia di dunia, termasuk kita di sini. Jadwal sekolah, liburan, dan hari-hari kita dihitung dengan kalender gregorian.
Namun, sebagian orang Rusia masih tetep ogah menggunakan kalender gregorian. Mereka masih menggunakan kalender julius yang belum dikoreksi Gregorius. Akibatnya, kalender mereka berselisih beberapa hari dari kalender masehi yang digunakan secara umum. Mereka merayakan Natal pada 7 Januari jika dilihat dari kalender gregorian.
Ternyata, kesalahan bukan hanya menimpa hal-hal yang sepele, seperti salah ketik, salah bicara, atau salah langkah aja. Masalah besar yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kayak kalender, juga masih sempat-sempatnya mengalami kesalahan.
Padahal, kalender itu dirumuskan oleh para ahli astronomi kaliber dunia. Setiap abad, kalender terus dikaji ulang. Tetapi, tetep aja ada yang salah.
Nah, makanya, jika Anda melakukan sebuah kesalahan, jangan terlalu menghukum diri Anda sendiri. Maafkanlah dan perbaikilah. Sebab masalah besar, kayak masalah kalender aja masih bisa dimaafkan dan diperbaki. Oke? [].
Sumber: E-book Boleh Dong Salah/Irfan Amalee/DAR!Mizan/2006