APA itu kekuatan bidadari seorang wanita dalam Islam?
Berikut ini adalah jawaban dari pertanyaan yang terdapat dalam majalah Al-Jail di Riyadh (Arab Saudi) tentang kedudukan wanita dalam Islam yang disampaikan oleh Syaikh Ibnu Baz.
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, kepada keluarganya, sahabatnya, serta kepada siapa saja yang meniti jalannya sampai hari pembalasan.
Kekuatan Bidadari Seorang Wanita: Kedudukan Tinggi
Sesungguhnya wanita muslimah memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan pengaruh yang besar dalam kehidupan setiap muslim. Dia akan menjadi madrasah pertama dalam membangun masyarakat yang shalih, tatkala dia berjalan di atas petunjuk Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Karena berpegang dengan keduanya akan menjauhkan setiap muslim dan muslimah dari kesesatan dalam segala hal.
BACA JUGA: Inilah 4 Tipe Bidadari Surga Menurut Ibnu Qayyim
Kesesatan dan penyimpangan umat tidaklah terjadi melainkan karena jauhnya mereka dari petunjuk Allah dan dari ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul-Nya. Rasulullah bersabda, “Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, di mana kalian tidak akan tersesat selama berpegang dengan keduanya, yaitu Kitab Allah dan sunnahku.” (Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam al-Muwaththa’ kitab Al-Qadar III)
Sungguh telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an betapa pentingnya peran wanita, baik sebagai ibu, istri, saudara perempuan, mapun sebagai anak. Demikian pula yang berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Adanya hal-hal tersebut juga telah dijelaskan dalam sunnah Rasul.
Kekuatan Bidadari Seorang Wanita: Menghadapi Beban
Peran wanita dikatakan penting karena banyak beban-beban berat yang harus dihadapinya, bahkan beban-beban yang semestinya dipikul oleh pria. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya, dan santun dalam bersikap kepadanya. Kedudukan ibu terhadap anak-anaknya lebih didahulukan daripada kedudukan ayah. Ini disebutkan dalam firman Allah,
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)
Begitu pula dalam firman-Nya, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Kekuatan Bidadari Seorang Wanita: Ibu Tiga Kali
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)
Dari hadits di atas, hendaknya besarnya bakti kita kepada ibu tiga kali lipat bakti kita kepada ayah. Kemudian, kedudukan isteri dan pengaruhnya terhadap ketenangan jiwa seseorang (suami) telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Kekuatan Bidadari Seorang Wanita: Senjata Luar Biasa
Nah, setelah kita memahami pelengkap hidup kita, tinggal kita gabungkan doa ibu, doa pasangan dan doa kita. Selaraskan kembali apa yang kita inginkan. Doakan bersama-sama, amalnya pun ditingkatkan secara bersama-sama.
Ini senjata yang sangat luar biasa dahsyatnya yang tidak akan terkalahkan oleh siapa pun dan Allah langsung menerima keinginan atau hajat kita. Allah akan mempermudah semuanya bagi hamba-Nya yang berdoa, bagi hamba-Nya yang terus berusaha.
BACA JUGA: Muslimah yang Berkualitas Lebih Unggul dari Bidadari Ahli Surga
Kekuatan Bidadari Seorang Wanita: Doa Ibu
Bukankah senjata paling ampuh itu adalah doa? Dulu ketika masih sendiri kita hanya berdoa sendirian juga. Namun sekarang, ketika kita sudah mempunyai bidadari pelengkap kita, doanya langsung berjamaah. Coba tebak, mana yang akan lebih cepat terwujud? Tentunya yang berdoa lebih banyak kan.
Akan lebih manisnya ketika kita berusaha selalu didampingi, selalu disupport dari belakang oleh pasangan dan oleh ibu kita. Itu yang akan membuat kita lebih semangat lagi, akselerasi kekuatan akan berlipat-lipat, karena tujuannya hanya untuk ibadah semata. Dan ternyata setiap laki-laki yang gagal pasti ada wanita di belakangnya (bukan istrinya) dan setiap laki-laki yang berhasil pasti juga ada wanita d belakangnya (jelas ini istrinya). []
SUMBER: SANG BIDADARI |SENDI RIZALDI SUPRIADI PUTRA | HAKIM