MUSIBAH datang silih berganti. Ada yang berskala lokal, ada yang berskala nasional, bahkan sejak masuk tahun 2020 kita dihadapkan musibah berskala dunia, dengan hadirnya virus corona.
BACA JUGA: Jika Disandingkan dengan Bencana, Inilah 3 Kondisi Doa Menurut Ibnu Qayyim
Gempa Majene, Banjir Kalsel, Sumbar, Jabar, erupsi Semeru, Merapi, dan berbagai musibah lain, selalu terkandung makna.
Tidak ada satupun kejadian di alam semesta ini yang terjadi dengan sia-sia, semua pasti ada hikmahnya. Salah satu kewajiban manusia adalah mengambil hikmah terbaik, makna terbaik, dari setiap peristiwa,
Ada pelajaran tentang Kekuatan dan Kelemahan. Sekuat apapun manusia dan semua yang dibangunnya, adalah lemah di sisi Allah.
Bangunan yang kokoh berdiri, dengan konstruksi yang telah diuji materi, memenuhi standar kualifikasi, menjadi tidak berarti di hadapan kekuatan Ilahi. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat canggih, sistem yang sangat valid, kekayaan yang berlimpah, semua tak bermakna di hadapan Allah yang Mahakuasa.
Hanya Allah yang Mahakuat, semua manusia adalah lemah tak berdaya. Hanya dengan virus corona, manusia semakin tampak kelemahannya. Virus corona adalah satu dari sekian banyak makhluk ciptaan Allah, tentara Allah, tanda-tanda kekuasaan Allah. Cukup untuk membunuh banyak manusia. Cukup untuk melumpuhkan banyak negara adidaya.
Oleh karena kita lemah, maka harus berlindung kepada Dzat Yang Mahakuat. Jangan berlindung kepada manusia. Jangan berlindung kepada teknologi. Tak ada manusia yang sanggup melindungi. Tak ada teknologi yang sanggup menjamin kehidupan.
BACA JUGA: Ini Doa dan Amalan Khusus bagi Muslim Kala Mengalami Bencana
Hanya Allah, Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. []
SUMBER: CAHYADI TAKARIAWAN