SAHABAT mulia Islampos, tentang doa,
Allah Ta’ala berfirman,
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ….
“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. …..” (QS. Ghafir: 60).
“Doa adalah ruh atau intinya ibadah. Mau dikabulkan atau tidak tetap bernilai sebuah ibadah yang mendapatkan pahala. Terkadang orang tidak mau berdoa karena menganggap Allah maha tahu isi hati setiap hambaNya. Sehingga tidak perlu berdoa. Padahal Allah justru cinta kepada orang yang banyak meminta dan berdoa.
Doa juga senjata bagi kaum mukmin. Setiap aktivitas tidak lepas dari doa. Tak ada zat yang bisa dimintai pertolongan kecuali Allah. Doa bisa mengubah takdir. Yang tidak ada bisa menjadi ada, yang buruk bisa menjadi baik. Akan terjadi atas kehendak Allah Ta’ala.
Dulu para sahabat radhiyallahu’anhum menghafalkan doa seperti menghafal Al-Qur’an. Baik doa yang terdapat dalam Al-Qur’an maupun dalam hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam.
Asal kata doa
Doa berasal dari kata da’a yad’u yang berarti mengajak, meminta atau menyeru.
Hukum berdoa
1. Dari sisi keseluruhan, hukumnya wajib. Karena ada perintah untuk berdoa. Bahkan Allah sebutkan dalam Al-Qur’an bahwa yang tidak berdoa adalah sombong.
2. Dari sisi satuan doa, hukumnya Sunnah.
Seperti membaca doa-doa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits. Walaupun tidak dibaca tidak berdosa.
3 Cara Allah mengabulkan doa
1. Langsung dikabulkan
2. Ditunda, diganti dengan yang lebih baik atau diselamatkan dari bala sesuai dengan kadarnya
3. Disimpan untuk hari kiamat (dikabulkan di akhirat)
BACA JUGA: 5 Tempat Mustajab Doa di Area Masjidil Haram
Poin penting tentang doa
1. Doa adalah ruh ibadah (inti ibadah)
2. Allah berbuat sekehendakNya, maka berdoalah agar Allah berkehendak baik.
Contoh:
– Duluan atau tidaknya seseorang menunaikan haji ternyata bukan karena unsur tingkat ketaatan melainkan karena kehendak Allah.
– Suksesnya seseorang ternyata tidak selalu diukur dari amalan melainkan terjadi atas kehendak Allah.
– Begitupun surga atau nerakanya yang akan didapatkan manusia bukan karena amalan melainkan terjadi atas kehendak Allah. Lantas apa yang kita banggakan dari amalan yang dilakukan.
3. Doa mengubah takdir
Saat kita memahami bahwa semua terjadi atas takdir Allah, maka doa akan bisa mengubah semuanya atas kehendak Allah.
4. Secara garis besar, dosa penghalang terkabulnya doa dan ketaatan sebab terkabulnya doa. Karena selalu ada syarat dan ketentuan yang Allah berikan kepada manusia.
Sebab dikabulkannya doa
– Ikhlas
– Sesuai adab
(QS. Al-anbiya: 90)
@Taubat, istighfar dan shalawat sebelum
@ berdoa khusyu’/ tidak tergesa-gesa (poin penting adab berdoa),
@ konsisten
@ memperbanyak rabbanaa/ 7 kali,
@ berdoa pada waktu dan tempat mustajab, @ mengulang doa 3kali,
@ menyebut Asmaul Husna,
@ berdoa dengan suara pelan dan lembut
@ Mengangkat kedua tangan
– Memperbanyak amal shalih
(taqarrub illallah/ mendekatkan diri kepada Allah dengan cara memperbanyak amalan sunah: seperti bersedekah, banyak istighfar, bershalawat bekerja dengan halal, menyantuni anak yatim, berbakti kepada orang tua dll)
Sebab terhalangnya doa
– Hati lalai/ tidak yakin (hanya sekedar lisan saja)
– Tergesa-gesa (tidak sabar untuk segera dikabulkan doanya)
– Mendoakan dosa atau keburukan
– Menjauhkan diri dari maksiat
(terutama dosa besar: seperti riba; memakan barang haram baik secara zat atau cara mendapatkannya (penghalang terbesar),
Hadits tentang seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu, orang itu mengangkat tangannya ke langit dan berdoa ” wahai Tuhanku..wahai Tuhanku…” Padahal makanan, minuman, pakaiannya dari barang haram, maka bagaimana Allah akan kabulkan ” (HR Muslim)
durhaka kepada orang tua, memutuskan silaturahim dan sebagainya.)
– Mengatakan : “Jika Allah menghendaki” dalam berdoa.
BACA JUGA: Doa Sederhana Orang Kaya
Dalam riwayat muslim:
إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلَا يَقُلْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ وَلَكِنْ لِيَعْزِمْ الْمَسْأَلَةَ وَلْيُعَظِّمْ الرَّغْبَةَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَتَعَاظَمُهُ شَيْءٌ أَعْطَاهُ.
“Apabila salah seorang dari kalian berdoa, janganlah mengatakan, “Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau kehendaki”, namun bersungguh-sungguhlah dalam meminta, dan mintalah yang terbaik. Karena benar-benar tidak ada sesuatu yang berat untuk Allah berikan.” (HR. Muslim)
5. Setiap aktivitas terdapat doa-doanya.
Dari bangun tidur hingga tidur kembali.
6. Doa adalah amalan yang agung
7. Boleh bertawasul dengan doa orang Sholih yang masih hidup atau dengan asma Allah.
8. Doa puncak parenting
Puncak dalam pendidikan anak adalah doa. Apapun upaya untuk mengantarkan mereka menjadi sukses tetap hasil ada di tangan Allah maka doa adalah puncaknya.
9. Meminta setiap hal yang diinginkan hanya kepada Allah.
Ulama terdahulu jika tidak bisa memahami ilmu maka mereka langsung sholat Sunnah dan berdoa maka seketika itu mereka mendapatkan pemahaman yang awalnya tidak terlintas dalam benak.
Bahkan meminta segala kebutuhan, garam, tali sendal putus atau perkara remeh temeh lainnya.
Tingkatan Orang berdoa
1. Pendosa yang berdoa
2. Muslim yang berdoa
3. Mukmin yang berdoa (akidah sudah kokoh)
4. Muhsin (wali Allah) berdoa
Doa-doa yang tidak tertolak
Terdapat dalam hadits (3 orang yang doanya tidak tertolak:
Pemimpin yang adil,
Orang yang berpuasa hingga berbuka
Orang terzalimi
https://www.youtube.com/watch?v=LQNW4rckvFE
Atau dalam hadits lain:
Doa orang tua untuk anaknya
Doa seseorang saudara untuk saudaranya tanpa diketahui
Dan lain lain
BACA JUGA: Doa agar Dimudahkan Bayar Utang
Waktu mustajab dalam berdoa
1. Berdoa pada hari Jum’at
2. Ketika sujud
3. Antara azan dan iqomah
4. Saat hujan
5. Saat hari Rabu antara Zuhur dan ashar
6. Setelah sholat fardhu
7. Sepertiga malam
8. 10 hari Zulhijjah
9. Hari Arafah
10. Pagi petang
11. Saat Imam membaca aamiin
Wallahu a’lam bi showab. []