PUASA merupakan salah satu ibadah yang mempunyai banyak manfaat di dalamnya. Selain menjadikan tubuh ini semakin sehat, ternyata puasa berpengaruh terhadap kondisi psikologis seseorang yang melaksanakannya. Beberapa pendapat mengatakan bahwa puasa dapat menekan keinginan-keinginan yang ada dalam jiwa.
Tapi ternyata telah diketahui bahwa tidak ada pengaruh lapar dalam mengobati keinginan-keinginan kecil serta tubuh-tubuh yang menderita sakit. Para Ilmuan Eropa menggunakan puasa sebagai terapi pengobatan penyakit ini.
BACA JUGA: Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Qadha dan tak Berurutan?
Berkaitan dengan hal ini, dr. John Dart mengatakan, “Kaum agamawan telah lebih dahulu tahu keutamaan lapar, keinginannya akan meningkat tajam, kokoh melebihi gunung , dan lebih terang daripada bintang. Dengan demikian, rahasia puasa tampak nyata bagi orang-orang terdahulu daripada kini.
Mereka berjuang sepenuh jiwa tanpa mengenal bosan dan lelah, mereka taklukkan negeri-negeri dan mengalahkan musuh. Semua itu karena pada diri mereka tumbuh keinginan dan harapan serta keyakinan kuat.”
BACA JUGA: Pakar Ungkap Manfaat Puasa Sunah Syawal bagi Kesehatan
Puasa dapat meningkatkan keinginan seseorang. Kita ketahui bersama bahwa Rasulullah dan para sahabat terdahulu selalu melakukan puasa bahkan ketika perang. Puasa tidak menghalangi mereka dalam berperang. Justru puasalah yang memberikan kekuatan dua kali lipat dalam berperang. []
Sumber: Fasting a Great Medicine/Prof. Ali Al-Thanthawi/Pustaka Iman