Oleh: Andromedanisa
SEMOGA syukur dan kebaikan selalu diupayakan dengan seluruh perasaan. Sebab bila rasa syukur sudah hilang dalam diri, akan menjadi seperti apa diri ini. Layaknya sebuah temu, pertemuan kita misalnya.
Kelak akan kusyukuri betapa Maha baiknya Allaah atas pertemuan kita. Menyatukan kita dalam banyak kebaikan. Meski nyata awalnya sungguh tidak mungkin untuk disatukan.
Kelak akan banyak kebaikan dari setiap pertemuan kita. Allaah memberikan banyak jalan menuju kebaikan melalui jalan takdirmu. aku mengenal mereka dari kebaikan hubunganmu dengan teman sejawatmu.
Sederhananya, mereka yang ku kenal melalui tulisannya menjadi nyata sebab kau mengenal mereka dari pertemananmu dengan seseorang yang mana ia adalah istrinya, misalnya.
Barangkali kau tidak tau, tapi aku tau dan aku menjadi takjub akan hal itu. Takjub sekali, bahkan berkali-kali. Atas kebaikan-kebaikan Allaah kepadaku. Dan kau adalah bukti, atas nyatanya sebuah doa. Bahwa Ia mendengar lebih dari apa yang ku pinta.
Dan kelak akan kuceritakan ini padamu, saat pertemuan itu nyata diantara kita. kau mendengar ceritaku dengan senyum manismu. demikian pula denganmu, setiap cerita dalam hidupmu aku ingin menjadi orang pertama yang mendengarnya. Tetunya setelah kau adukan semua bahagia dan dukamu pada-Nya.
Sehidup sesurga, bersama. Dan aku tidak sabar menunggu masa itu tiba. Selagi menunggu, akan banyak kulangitkan doa-doa kebaikan untukmu, untukku dan untuk kita. Pada pagi ini, dengan tanpa ragu sedikitpun, tanpa cemas sekalipun.
Kelak, bila masanya tiba. Semoga seluruh pihak yang menyertai, berbahagia atas pertemuan kita.
Segala puji bagi Allaah yang telah menyempurnakan nikmat-Nya. []